Masjid Berjam Matahari, Layak Jadi Wisata Heritage

Masjid Berjam Matahari, Layak Jadi Wisata Heritage Masjid Al Qurba Kedung Pengkol Surabaya.

Tak hanya makam, masjid dan pesantrennya. Banyak rumah warga di sana, masih dipertahankan berarsitek jaman dulu. Tak tersentuh moderenisasi sama sekali. Bahkan, sebagian besar sudah kusam dan rusak. Juga sudah tak perpenghuni. Ke mana mereka? “Wis gak jelas. Gak ono sing ngurusi. Kabeh wis duwe omah dewe dewe, nang njobo. (Sudah gak jelas. Tidak ada lagi yang mengurusi. Mereka sudah punya rumah masing masing di luar Kedung Pengkol,” sahut Gufron, putra alm Wak Sama’, yang juga asli arek Pengkol.

Tak dijualkah rumah rumah dengan kondisi seperti itu? “Sulit,” sambung Gufron lagi. Ada alasan tertentu yang melatari. Konon, orang orang tua di Kedung Pengkol, selalu berpesan kepada anak anaknya. Kelak, jika anak anak itu mampu, dipersilahkan membeli rumah sendiri di luar. Rumah yang ada di sana, hanya boleh ditempati mereka yang belum mampu. Tapi, juga tidak boleh sama sekali dihaki. Apalagi, dijual kepada pihak luar. “Marai kuwalat,” kekeh Hemi.

Diskusi warga soal hak menempati rumah.

Ini yang kemudian menjadi misteri soal status tanah di Kedung Pengkol. Konon, ada yang menyebut tanah di kasawasan itu hanya berstatus eigendom. Artinya, tanah itu pemberian pemerintah Belanda saat itu. Meski tanah di sana terdaftar dan ber IMB, namun tak banyak yang bersertifikat.

Status hanya menempati rumah turun temurun dan tak boleh menghaki itulah, yang kerap menjadi perselisihan. Mereka mengkalim, orang lain tak berhak menempati rumah itu. Terutama pada turunan tertentu, yang mengklaim, bahwa sebenarnya mereka masih merasa sang cucu dari si A atau si B. Padahal sejatinya jika diurut, mereka sesaudara. Setidaknya jika diurut dari kakek, nenek, atau buyut mereka.

Pemkot Surabaya, sebenarnya bukan tak tanggap masalah seperti itu. Namun akan lebih bermakna, jika KedungPengkol dijadikan wisata Heritage. (bnu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO