GRESIK (BANGSAONLINE.com) - Kontroversi pembangunan gedung olahraga (GOR) di Desa Mojotengah Kecamatan Menganti yang dianggarkan sebesar Rp 5 miliar dalam APBD Gresik tahun 2015 masih terus berlanjut. Komisi C DPRD Gresik tidak merasa pernah menyetujui anggaran tersebut dan hampir dipastikan menolak untuk dilanjutkan. Sebab, banyak kejanggalan dibalik proyek tersebut setelah rombongan Komisi C melakukan sidak ke lokasi maupun rapat dengar pendapat atau hearing dengan SKPD terkait. Sehingga, Komisi C dalam rapat internal yang berlangsung di gedung DPRD Gresik, Senin (6/5), mengerucutkan keputusan dalam rapat internal Komisi C dan merekomendasikan untuk dipending realisasinya.
Salah satunya kejanggalannya terkait tanah negara (TN) yang hendak dijadikan lahan GOR Menganti. Menurut Ketua Komisi C DPRD Gresik H Anwar Saddad BA menjelaskan, berdasarkan informasi di lapangan ketika sidak maupun hearing dengan SKPD terkait bahwa lokasi GOR Menganti yang adalah TN di Desa Mojotengah Kecamatan Menganti.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
"Umumnya, posisi TN itu nyelempit. Ini (TN untuk lahan GOR Menganti) kok berada di pinggir jalan propinsi. Tak masalah asalkan datanya valid,” ujarnya.
Ditambahkan oleh politisi dari PPP ini, pembangunan GOR Menganti di R-APBD Gresik tahun 2015 hanya tertulis untuk infrastruktur sebesar Rp 52 miliar. "Kita sebagai wakil rakyat, jangan dianggap tidak ada pendirian.Kalau semuanya klir, silakan dilanjutkan pembangunanya. Kalau tidak memenuhi syarat, akan kita tunda sampai ada kejelasan,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Komisi C H Moh Syafi' AM SH, bahwa mayoritas anggota Komisi C sepakat agar Dinas Pekerjaan Umum (DPU) menunda pembangunan GOR Menganti. Sebab, momentumnya tidak tepat.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Selain itu, anggaran pembangunan GOR dapat dialihkan untuk program kegiatan yang lebih urgent. Sebab, ada beberapa hal lain yang belum jelas seperti analisa mengenai dampak lingkungan lalu lintas (Amdal Lalin) dimana rencana lokasi GOR Menganti di pinggir jalan provinsi. Selain itu, feasebility study (FS) atau study kelayakan pembangunan GOR tak ada serta status tanah yang belum jelas.
"Jumat (10/4) nanti, kita undang DPU untuk konfirmasi dokumen yang dibutuhkan. Termasuk kita undang BPN Gresik, kepala desa (kades) Mojotengah untuk ditunjukkan buku desa terkait tanah itu,” tandasnya.
Ditambahkan, pembangunan GOR Menganti harus mengantongi Amdal Lalin karena lokasinya dekat jalan provinsi. Kalau terkait dengan urgensi pembangunan GOR, sambung Syafi'AM, parameternya agak sulit karena subyektif.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
"Kalau status TN, apakah sudah diurus ke BPN. Kita undang semua pihak terkait supaya kita menuju keputusan sempurna. Teman-teman (Komisi C) minta ditunda (pembangunannnya) tidak tahun 2015 ini karena nuansa politisnya sangat kental,” urainya.
Sebagaimana diketahui, rencana pembangunan GOR Menganti di Desa Mojotengah menuai kontroversi karena Komisi C merasa tidak pernah mendapat informasi dan menyetujuinya dalam pembahasan R-APBD Gresik tahun 2015. Kenyataannya, anggaran tetap muncul dalam APBD Gresik tahun 2015. Untuk itu, Komisi C mengundang Kepala DPU Gresik, Bambang Isdianto dan Camat Menganti, Sutresno dalam hearing.
Kepala DPU Gresik Bambang Isdianto dalam hearing mengaku bahwa usulan pembanguan GOR di Menganti sudah masuk dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrenmbang) sehingga masuk dalam KUA PPAS dan R-APBD Gresik tahun 2015.
Baca Juga: PDIP Larang Kadernya di Legislatif Ikut Kunker Jelang Pilkada, Noto: Sudah Lapor ke Sekwan Gresik
Anggaran sebesar Rp 5 miliar dalam APBD Gresik tahun 2015 direncanakan untuk menguruk lahan, pondasi dan beton tribun saja. Sedangkan anggaran keseluruhan sebesar Rp 12 miliar yang kekurangannya akan dialokasikan dalam APBD Gresik tahun 2016 mendatang. Sedangkan DED (detail desain enginering) sudah siap, dibutuhkan anggaran sebesar Rp 12 milyar untuk membangun GOR dengan kapasitas 1.000 penonton. Karena GOR di Menganti tidak terlalu besar, sambung Bambang Isdianto, sehingga tidak menyususn FS dan analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal). (much shopii/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News