NGANJUK (BANGSAONLINE.com) - Sebanyak 8 Wanita Penjaja Seks (WPS) tertangkap dalam razia yang dilaksanakan Satpol PP Pemerintah Kabupaten Nganjuk, Senin (6/4).
Kasatpol Suhariyono mengatakan, 8 WPS ini tertangkap di beberapa bekas lokalisasi dan warung remang-remang, yakni Kandangan, Pring Kuning, Pehserut dan Lemah Ledok Candirejo.
Baca Juga: Kabar Dugaan Penyekapan 12 PSK di Surabaya oleh Mucikari, Warga Ungkap soal Hutang hingga Preman
Mereka dikumpulkan di ruang Sedudo Pemkab Nganjuk untuk dilakukan pendataan. Ternyata salah satu WPS, Str, sebelumnya pernah terjaring razia di tempat yang sama, yakni warung Lemah Ledok, Desa Candirejo Kecamatan Loceret.
Waktu itu, Str diperbolehkan pulang setelah menandatangani pernyataan tidak menjual diri lagi.
Usai didata, Dinas Kesehatan melakukan tes HIV/Aids, lalu giliran Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) membawa mereka ke panti rehabilitasi.
Baca Juga: Pria Asal Bogor Dicokok Polisi di Sidoarjo Usai Pekerjakan 4 Anak di Bawah Umur sebagai PSK
Suhariyono mengatakan, pihaknya akan terus melakukan razia di bekas lokalisasi yang ditengarai masih ada kegiatan prostitusi. "Semuanya akan kita razia dan penanganan selanjutnya akan kita serahkan kepada Dinsosnakertrans," ujarnya
Pihaknya akan menempatkan satu regu yang berisi 10 personel anggota Satpol PP dan dibantu 31 Satgas dari warga, di bekas lokalisasi, terutama di eks lokalisasi Kandangan. "Regu ini akan melakukan penangkapan jika diketahui ada praktik prostitusi,"jelasnya
Kepala Bidang Sosial Dinsosnakertrans Kabupaten Nganjuk Iit Herliana menyayangkan perilaku para WPS yang membandel. Padahal, semua lokalisasi sudah dideklarasikan untuk ditutup sejak 28 Januari lalu. "Ini sebuah permasalahan sosial yang harus kita sikapi dengan arif dan bijaksana," tuturnya.
Baca Juga: Operasi Pekat, Satpol PP Madiun Amankan 16 PSK di Pasar Muneng
Semua WPS yang telah terjaring razia, lanjut Iit, tidak akan ditolelir lagi dan akan dimasukkan ke panti rehabilitasi yang ada di Kediri. Dikarenakan saat ini kondisi panti masih penuh, maka untuk sementara akan dibawa ke panti Sidoarjo. "Kita titipkan di Sidoarjo dulu dan akhir bulan April baru kita pindahkan ke Kediri," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News