PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Nama Yenny Wahid masuk dalam sembilan tokoh perempuan yang berpeluang maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024. Hal itu terungkap dalam hasil survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC).
Dalam survei tersebut, Yenny yang merupakan putri Presiden keempat KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mempunyai elektabilitas 3,14 persen. Tokoh perempuan Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki nama asli Zanubah Arifah Hafsah itu bahkan mampu mengungguli tokoh perempuan lain, di antaranya Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah (1,32 persen).
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Life Begins at Fourty
Elektabilitas Yenny hanya kalah dengan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Hasil survei itu cukup mengejutkan, mengingat Yenny sebelumnya tidak pernah menjabat dan bukan mantan pejabat menteri, gubernur, atau wali kota/bupati. Selain Yenny, nama lain yang bukan berasal dari pejabat atau mantan pejabat yang muncul dalam survei tersebut adalah Ibu Negara Iriana Jokowi.
Menyikapi hasil survei itu, KH. Fahmi Amrulloh, Pengasuh Ponpes Tebuireng Putri, mengaku sangat mendukung kalau Yenny Wahid yang merupakan keponakannya bersedia mencalonkan sebagai Presiden Republik Indonesia di Pilpres 2024.
Baca Juga: Politikus PKS Suswono Dianggap Hina Nabi, Yenny Wahid: Rasulullah Bukan Pengangguran
"Selaku pribadi saya mendukung. Namun untuk organisasi, saya belum bisa memutuskan secara pribadi, tentunya lewat musyawarah dulu," jelas Ketua Umum Barisan Gus dan Santri (Baguss) tersebut kepada HARIAN BANGSA saat dikonfirmasi via WhatsApnya, Selasa (22/02) kemarin.
Menurut Kiai Fahmi, Yenny mempunyai skill luar biasa baik secara akademik maupun nonakademik. Apalagi, dia merupakan cicit Pendiri NU Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari sekaligus putri Gus Dur.
"Terkait dukungan massa, tentu orang Indonesia mengenal dia adalah tokoh Muslimat NU dan juga keluarga pendiri NU. Sebagai trah keturunan Mbah Hasyim dan Gus Dur, tentu Mbak Yenny banyak (dukungan)," tandas Ketua Pembela Tanah Air Indonesia Jawa Timur tersebut. (afa/rev)
Baca Juga: Diganggu Makhluk Halus saat Duduki Kursi Soekarno di Istana, Gus Dur Ajak Komunikasi Bahasa Jawa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News