
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Tepat pukul 14.00 WIB, Dr Hj Lia Istifhama atau Ning Lia mendatangi kediaman ulama kharismatik KH Mustofa bin Mustofa, Pengasuh Ponpes Roudlotul Mustofa Desa Tambak, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Kamis (17/3/2022).
Kedatangan Ning Lia bersama suami dan rombongan pengurus HKTI Kabupaten Pasuruan itu bertujuan untuk meminta dukungan dan doa kepada Kiai Mustofa Lekok bahwa dirinya mau maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI wilayah Jawa Timur.
Baca Juga: Keren, Pasuruan Punya Sirkuit Motocross Bertaraf Nasional, Diberi Nama Sirkuit Putra Airlangga
"Kami mohon doanya kiai, nanti di 2024 saya mau maju ke DPD RI," ucap ketua HKTI Jatim ini di hadapan Kiai Mustofa.
Selain meminta dukungan dan doa, Lia juga meminta saran kepadanya, agar di perjalanan pencalonan nanti suskes dan lancar.
Sementara Kiai Mustofa sangat setuju dan mendorong Ning Lia untuk maju sebagai calon anggota DPD RI.
Baca Juga: Ketua PSSI Pasuruan Angkat Bicara Soal Kericuhan Persekabpas Vs Tornado FC
"Maju mawon, sae niku (maju saja, bagus itu). Semakin banyak orang Sholeh dan Sholikhah di pemerintahan, semakin baik untuk bangsa," kata kiai khos yang pernah besanan dengan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar ini.
Mustofa menyarankan kepada Lia bahwa orang berjuang di politik itu harus siap lahir batin.
"Di politik itu, wong elek yo tuku, wong apik yo tuku (orang baik ya beli suara, orang 'jelek' ya beli suara)," paparnya.
Baca Juga: Rapat dengan Komite I DPD RI, Menteri Nusron Tegaskan Komitmen Kepastian Hukum Tanah Ulayat
Namun pesan penting dari Kiai Mustofa kepada Ning Lia bahwa kalau maju mencalonkan anggota DPD RI, hal yang berkaitan dengan uang jangan sampai memaksakan diri untuk mencari hutangan, murni dari dana sendiri.
"Pesenku ojok utang, kulo kurang setuju lek utang niku (Pesanku jangan hutang, saya kurang setuju klau hutang itu). Bila perlu aset yang ada itu dijual, gak apa untuk perjuangan," saran Kiai Mustofa.
Kurang lebih satu jam setengah perbincangan Ning Lia dan Kiai Mustofa, dan kemudian ditutup doa olehnya. (afa/ari)
Baca Juga: DPD RI Dukung Penuh Pembaruan Sistem Perundang-Undangan dengan Pendekatan Lebih Kolaboratif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News