Hari Ini PT Abipraya Dipanggil Pemdes Bakung Temenggungan, Terkait Dampak Proyek Drainase

Hari Ini PT Abipraya Dipanggil Pemdes Bakung Temenggungan, Terkait Dampak Proyek Drainase Abu Dawud, Kades Bakung Temenggungan ketika menunjukan chat WA dengan pelaksana proyek drainase. foto: YUDI EKO PURNOMO/ BANGSAONLINE

Dia juga menyoroti hasil proyek yang terkesan asal-asalan tersebut. “Elevasi antara tutup dengan tanah ada space (jarak). Itu juga banyak orang kepeleset. Juga banyak retak-retakan, ada yang tutupnya amblas,” ujarnya.

Menurut kades, proyek tersebut sangat meresahkan. “Masyarakat saya resah, di grup (medsos) itu semua tanya saya. Warga saya memantau karena banyak warga yang terdampak di situ. Ada di Ciro Kulon itu ada tempat cucian mobil, pipanya kan kegaruk, tapi sampai sekarang masih belum dikembalikan. Yang nyambung akhirnya teman-teman sendiri. Sewa tanah untuk pembuangan urukan galian juga belum dibayar,” bebernya.

Atas masalah ini, Abu Dawud mengancam akan menguruk sejumlah bekas galian yang terbengkelai. “Ini kan ada urukan yang ditumpuk di pekarangan kami. Pasti akan diurukan kembali. Soal biayanya pasti akan saya list dan saya komplainkan, demi keamanan warga. Sungguh disayangkan ini Jalan Nasional tapi kalau seperti ini membahayakan orang. Sangat prihatin,’’ tandasnya.

Ia mengungkapkan, sejauh ini warga belum merasakan manfaat dari proyek antisipasi genangan tersebut. “Manfaat dari proyek ini belum dirasakan. Masalahnya elevasi banyak yang belum rapi. Ini proyek sudah selesai atau belum. Kalau sudah ini sangat tidak layak,” sesalnya.

Dikonfirmasi soal lanjutan proyek ini, Merlan Effendi, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BBPJN Jawa Timur-Bali tak merespons. Ia mengabaikan konfirmasi yang dilakukan media ini via WhatsApp.

Sebelumnya, ia mengatakan bahwa proyek tersebut masih dalam pemeliharaan pihak rekanan.

"Soal u-ditch yang pecah-pecah, nggak apa-apa karena dalam masa pemeliharaan. Semuanya memang nggak sempurna, tapi akan aku tuntut harga mati sesuai aturan. Sudah pasti akan kebongkar itu, aspal itu saja bisa kebongkar itu kalau nggak benar," ujarnya, Rabu (16/3) lalu.

Dia juga menjawab soal pemilihan gandar 5 ton. "Gandar kita itu hanya 5 ton, nggak besar. Peruntukannya memang bukan untuk (parkir) mobil-mobil yang berat. Nggak boleh mobil itu parkir sampai ke bahu (jalan)," jelasnya. (yep/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO