Dahlan Iskan Jengkel, Kecewa, dan Malu! Kepada Siapa? Soal Apa?

Dahlan Iskan Jengkel, Kecewa, dan Malu! Kepada Siapa? Soal Apa? Dahlan Iskan. Foto: bisnis.com

Melihat perubahan ini saya pun seperti Anda. Saya lagi bertanya-tanya: Disway ini sedang menuju ke mana. Ke restoran? Ke kuburan?

"Kami tidak mau menuju kuburan," kata mereka. Ya, sudah. Saya ikut saja.

Bagi saya, memercayai anak-anak muda sudah lama menjadi bagian dari napas sehari-hari. Bukan tanpa risiko. Sering. Bahkan, risikonya tak tertahankan –tapi biarlah saya sendiri yang tahu.

Hidup memang penuh risiko –bagi yang tetap ingin hidup.

Kini saya juga seperti Anda: kangen dengan rumah lama. Terutama kepada para perusuh itu. Perusuh Disway. Saya juga lupa siapa yang pertama menciptakan istilah perusuh itu. Cocok banget predikat itu untuk mereka.

Ke mana pantun? Ke mana Pak Thamrin? Aryo Mbediun? Mbah Mars? Ummi? Dan semuanya?

Pasti karena perubahan ini. Semoga bukan karena terlalu lama berdiri antre minyak goreng curah.

Saya sendiri menyikapi perubahan ini sebagai ''itulah perjalanan hidup''.

Seperti juga perjalanan hidup saya. Tahun-tahun belakangan saya harus sering makan makanan yang tidak saya sukai: brokoli, pepaya, oatmeal, air putih –hanya karena itu penting. Antara suka dan penting ternyata harus disikapi berbeda.

Saya juga sering benci mengapa harus menulis setiap hari. Terutama di hari-hari sangat sibuk. Toh saya terus menulis. Di Disway lama yang saya sukai maupun di Disway baru –yang Anda sudah tahu. (Dahlan Iskan)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan meilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Burung Pengkhianat

Mister Xi

Pashtun,,, Anda sudah tahu,,, gadisnya cantik cantik,,, sampai bayangannya pun cantik,,, kalo nggak percaya,,, menikahlah dengan gadis pasthun,,, walau hanya dalam mimpi,,, wkwkwkkwkw,,,,,

Mister Xi

Maaf,, agak Out of the topic,,, Multi akun,,,, fake accounts ,,, bots,, anonymous,,, dan sejenisnya,,, marak kita jumpai di kaskus,, YM,, FB,,, twitter,,,Instagram,, yucub dan lain2,,, Mark Zuckerberg pun tahu itu,,,, tapi dibiarkan,,, untuk ngrame'in suasana,,, .. bukan,,, itu untuk penglaris (ini kt temen inyong yg punya usaha startup kecil2an). Situasi terkini di Disway.id,,,, fitur 'login for commenting' yg Only Fans,,,, ehh.... only one (google account),,, tidak ada opsi lain (semisal login with email, login with FB, login with twitter,,, login with phone number,,, etc),,, akan membuat jumlah komentar menurun,,,,,

Amat Kasela

Mister, saya cuma memberi informasi. Tiga permen Milkita sama dengan segelas susu.

Dian Gambar

Oh ya.. Sebagai emak-emak rumahan, biasanya kalau Abah menulis soal konflik politik negara lain, saya gampang ngertinya. Tapi untuk Srilangka dan Pakistan ini terus terang agak sulit memcernanya. Apa karena pengaruh puasa atau memang tulisannya kurang tanak jadi kurang enak ngunyahnya. Ngapunten Abah..

triyoga

yang berulang ulang hanya komentar tentang buruknya kualitas iklan. Saya bingung iklan yang mana? saya refresh sampai dua tenggak teh botol habis tak juga muncul itu iklan. Belakangan sadar. Saya pemakai opera. di pc. di smartphone juga pakai dns adguard. praktis gak pernah melihat iklan :)

Liam Then

Tetangga nya india yang hampir sama karakteristik teritori nya. India malah ekspor bahan makanan. Apakah dari dulu kebijakan produksi pangan Pakistan kalah kualitas di banding India? Padahal mulut yang harus di beri makan di India lebih banyak. Indonesia dalam hal ini juga kalah, lebih dari Pakistan. Karena lahan nya jauh lebih subur dari dua negara tersebut. Hehehe...kalo ada investigasi jurnalistik tentang importir beras. Pasti isinya akan sangat mengejutkan. Tapi reaksi nya akan biasa saja seperti : "Saya terkejut,marah,kecewa,mafia" - Selesai. Dejavu lagi.

Mirza Mirwan

Sekadar meluruskan. Sidang parlemen yang dimaksudkan Pak DI di atas bukan berlangsung "Kamis pekan lalu" (berarti 31 Maret), seperti ditulis Pak DI. Yang benar berlangsung Hari Minggu, 3 April. Benar, Minggu, awal puasa di Pakistan, seperti di sini versi pemerintah. Ada lagi, "Berarti sudah melebihi 271 -- separo kursi DPR." Itu juga keliru. Separuh kursi DPR Pakistan (Qawmie Assimblie/National Assembly) adalah 171, karena total kursinya hanya 342. Untuk membentuk pemerintahan minimal harus memenangi 172 suara (kursi) DPR, atau separuh lebih satu. Seperti kemarin sudah saya tulis di komentar "di luar konteks", pemungutan suara anggota DPR dijadwalkan hari ini, Sabtu, 9 April. Tabik.

*) Diambil dari komentar pembaca http://disway.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO