Stafsus Menkominfo Jelaskan Manfaat ASO, dari Hemat Frekuensi hingga Konten Kreatif

Stafsus Menkominfo Jelaskan Manfaat ASO, dari Hemat Frekuensi hingga Konten Kreatif Staf Khusus Menkominfo Bidang Komunikasi Politik Philip Gobang dalam acara Sepak After Lunch Kominfo secara virtual dari Jakarta, Kamis (28/04/2022).

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Analog switch off (ASO) tahap pertama bakal dipulai Sabtu (30/4/2022) besok. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI) bersama penyelenggara multipleksing telah siap menyukseskan program tersebut.

, Staf Khusus Menkominfo Bidang Komunikasi Politik, menyatakan peralihan dari siaran analog ke digital merupakan momentum memasuki era transformasi digital. Ia mengatakan, ada banyak manfaat dari ASO, di antaranya penghematan frekuensi.

"Program dapat menghemat ruang frekuensi, karena saat migrasi ke TV Digital akan terjadi efisiensi dan optimalisasi frekuensi yang paling nyata dalam penyiaran. Di antaranya adalah banyak kanal siaran dalam jumlah yang lebih banyak," ujarnya dalam Sepak After Lunch Kominfo secara virtual dari Jakarta, Kamis (28/04/2022).

Menurut Philip, banyaknya kanal siaran akan seiring dengan banyaknya program. Sehingga, migrasi dari TV analog ke akan membawa peluang terhadap berkembangnya konten-konten lokal yang edukatif.

"Karena bila selama ini satu frekuensi hanya bisa dipakai untuk satu kanal, melalui migrasi ke siaran digital satu frekuensi bisa dipakai untuk mentransmisikan banyak siaran. Hal itu juga berdampak positif dari migrasi adalah munculnya kanal TV baru," jelasnya.

Philip optimis dengan migrasi ke akan muncul insan-insan kreatif lokal, khususnya anak-anak muda. Sebab, mereka punya peluang dan potensi yang besar untuk menjadi konten kreator.

"Selain pertumbuhan konten lokal, migrasi juga mampu menstabilkan jaringan internet yang selama ini masih menjadi kendala di beberapa daerah, bahkan bisa memberikan dukungan yang luar biasa terhadap pengimplementasian 5G," tuturnya.

“Program yang akan dilaksanakan tahap pertama dua hari lagi merupakan suatu tuntutan di dalam transformasi digital, karena kita ketahui Indonesia sudah melakukan siaran TV analog sejak 6 dekade atau 60 tahun yang lalu,” ujarnya.

Lanjut Philip, merupakan bagian penting dalam beradaptasi dengan teknologi digital. “Pada saat yang sama kita juga mesti mengikuti perkembangan teknologi yang terus berkembang yang sangat cepat. Maka inilah momentum untuk kita beralih atau bermigrasi dari siaran tv analog ke ,” jelasnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO