PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Dinies Cafe selaku penyedia katering saat resepsi kerabat Mahfud MD, Sri Sukmana Damayanti, membantah jika menyajikan hidangan tidak layak konsumsi dan basi. Owner Dinies Cafe, Dimas Aditya, mengaku heran dengan pernyataan Sukma yang mencuat di sejumlah media massa.
Padahal, persoalan itu sudah selesai secara kekeluargaan. Menurut Dimas, pihaknya tidak ingin mempermalukan keluarga mempelai yang mengundang 650 orang dengan sajian senilai Rp18 ribu per kotak.
Baca Juga: Terungkap, Gus Miftah juga Rendahkan Mahfud MD, Cak Nun, Ustadz Maulana dan Yati Pesek
"Sesuai perjanjian, satu kotak berisi nasi, ikan lauk, dan air mineral senilai total Rp11,7 juta. Serta ada kue puding yang dikalkulasi sekitar Rp3,2 juta," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (17/5/2022).
Ia memaparkan bahwa pihak mempelai memesan nasi kotak untuk acara pada Juli 2021, namun mundur menjadi Mei 2022. Beberapa hari sebelum resepsi, Dimas menghubungi Sukma dan menyatakan bila menghendaki seperti menu yang ditawarkan pada tahun lalu, tetapi ada tambahan biaya.
Jika tetap berpatokan harga lama Rp18 ribu per kotak dengan menu yang sama, akan ada pengurangan ukuran lauknya sedikit karena saat ini masih dalam suasana lebaran dan harga kebutuhan pokok semuanya melambung tinggi. Tetapi saat itu Sukma tetap bersikukuh dengan harga Rp18 ribu per kotak dan akan menerima apa adanya dengan sajian yang akan dihidangkan .
Baca Juga: Mahfud MD: Seharusnya Polisi Tak Sungkan Periksa Budi Arie, karena Jantung Persoalan
“Memang saat hari H, telepon istri saya berdering. Tetapi tidak sempat diangkat, karena sibuk menyiapkan sajian nasi untuk diantar ke lokasi resepsi,” kata Dimas.
Mengenai tudingan nasi dalam kotak itu basi, Dimas mengaku tidak yakin. Begitu mendengar tudingan nasinya basi, ia mencari informasi ke sejumlah undangan yang hadir di resepsi, termasuk mendatangi lokasi gedung tempat resepsi.
Dari pengakuan sejumlah undangan yang dihubungi maupun bertemu langsung, mereka mengaku sajiannya sederhana, enak tetapi tidak ada yang basi. Sore hari setelah acara resepsi, lanjut Dimas, Sukma dan beberapa keluarganya datang ke rumah dan marah sambil membawa nasi dan puding.
Baca Juga: Luruskan Penyebutan Hakim dalam Tap MPRS, Mahfud MD: Yang Mulia atau Yang Memalukan?
Mereka menegaskan, hidangan yang disediakan Dinies Cafe basi. Mendapat perlakuan seperti itu, Dimas dan istrinya berusaha menenangkan dan minta penjelasan serta bicara baik-baik.
Saat itu pula, kerabat Mahfud MD ini menuntut untuk mengembalikan uang yang sudah dibayarkan secara penuh. Karena tak ingin masalah meruncing, Dimas mengalah dan bersedia mengembalikan 50 persen.
“Kalau saya mengembalikan seluruh uang yang dibayarkan, biaya yang saya keluarkan untuk beli bahan yang sudah jadi nasi, lauk, dan air itu, siapa yang akan menanggung? Sementara nasi kotak dan kue puding semuanya sudah dihidangkan ke undangan,” urai Dimas.
Baca Juga: Viral Pernyataan Babe Haikal Terkait Sertifikasi Halal, Mahfud MD Beri Tanggapan Menohok
Pihak keluarga Sukma tidak berhenti di situ. Setelah mengembalikan uang sebesar Rp7,5 juta, Dimas diminta membuat permintaan maaf lewat video yang ditujukan kepada keluarga Firman Syah Ali.
Video permintaan maaf itu dibuat hingga empat kali, karena dianggap tidak sesuai. Dan dalam kalimat permintaan maaf itu tidak ada kata basi, namun tidak layak.
Dengan pemberian ganti rugi uang 50 persen dan pembuatan video permintaan maaf itu, Dimas mengira semua permasalahan selesai. Tetapi ternyata tidak.
Baca Juga: Sama Pernah Naik Jet Pribadi, Tapi Mahfud MD Bukan Gratifikasi, Kaesang Belum Berani Klarifikasi
”Ternyata masalah ini malah mencuat di beberapa media," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnyam, Sri Sukmana Damayanti, kerabat dekat Menko Polhukam Mahfud MD, merasa malu terhadap pada tamu undangan yang hadir pada acara resepsi pernikahannya di Gedung Prima Jaya Abadi Pamekasan, Ahad 8 Mei 2022 lalu. Pasalnya, konsumsi yang dihidangkan pihak catering pada hari bahagianya itu sudah basi.
“Saya panik tidak karuan. Saat itu saya sedang di-make up. Saya nangis karena saat saya kontak pihak catering tak kunjung merespons. Di Madura persoalan makanan jelas sangat sensitif,” kata Sukma dalam pernyataan tertulisnya yang dikirim kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (13/5/2022).
Baca Juga: Mahfud MD Dukung Rhoma Irama Melawan Kebohongan Habaib Ba'Aalawi
Sukma mengaku tak habis pikir karena pihak catering malah tidur. “Ternyata dengan dengkinya malah ditinggal tidur. Saya tidak habis pikir, dia bisa tidur dengan nyenyak di saat dia telah menghancurkan acara pernikahan saya hari itu,” keluhnya.
Padahal pernikahan itu dihadiri tokoh-tokoh penting. Antara lain Menko Polhukam RI Moch Mahfud MD yang bertindak sebagai saksi nikah I. Sedangkan Wakil Ketua DPRD Pamekasan Syafiuddin bertindak sebagai saksi nikah II. Khutbah Nikah disampaikan oleh Ustad Isa La Tansaa Malang. Sedang bertindak sebagai penghulu adalah H Akhmadi.
Resepsi pernikahan itu juga dihadiri Bupati Pamekasan RKH Baddrut Tamam, Wakil Bupati Pamekasan HRB Fattah Jasin, Dandim Pamekasan Letkol (Inf) Ubaydillah, Kapolres Pamekasan AKBP Rogib Triyanto, Komisioner KPU Jatim Miftahur Rozaq, Ketua PCNU Pamekasan RKH Taufik Hasyim, Rektor IAIN Madura Dr H Saiful Hadi, Rektor UIM Pamekasan Dr Ahmad Asir, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan Dr H Akhmad Zaini, dan tokoh lainnya.
Baca Juga: Sindir IKN yang Belum Punya Investor Asing, Mahfud MD: Cari Terus, Mas Bahlil
Karena itu Sukma makin panik. Ia bahkan tidak hanya nangis. Tapi mengaku sampai pingsan karena malu pada para tamu undangan.
“Yang sangat saya sesalkan, @vanieza_aditya tidak ada itikad baik untuk bertanggung jawab. Setidaknya membantu saya untuk memantaskan menu yang tidak layak tersebut. Telepon dan chat saya tidak digubris. Dia menghilang sampai acara selesai,” tambahnya dalam keterangan pers tertulis tersebut.
Menurut dia, banyak tamu undangan yang jadi saksi. Bahkan sebagian dari mereka mencret. “Martabat dan harga diri keluarga besar tercoreng akibat suguhan konsumsi yang tidak layak itu,” katanya.
Baca Juga: UII Launching Pusat Studi Agama dan Demokrasi
Bahkan acara yang seharusnya mendatangkan kebahagiaan itu jadi kacau karena saat resepsi berlangsung keluarga Sukma sibuk keliling untuk beli lauk tambahan ke Kota Pamekasan.
“Keluarga kami sibuk memasukkan lauk ke setiap kotakan nasi yang prosesnya dimulai sejak sebelum acara akad nikah dimulai,” kata Sukma.
Lalu bagaimana tanggapan pihak catering? Vendor Catering Dinies Cafe Pamekasan mengakui kesalahannya. Dalam video yang diterima BANGSAONLINE.com, seorang bernama Dimas meminta maaf.
Dimas adalah suami Vanis. Nah, Vanis inilah yang menawarkan catering kepada Sukma. “Ini murni kesalahan kami,” katanya. Ia minta maaf kepada keluarga besar Mahfud MD. Karena gara-gara dirinyalah mereka harus menanggung malu.
Dinies Cafe Pamekasan beralamat Jl Jokotole Nomor 26 a RW 3 Barurambat (sebelah timur BRI) Kota Pamekasan. (dim/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News