CATAT! Di Kongres Pergunu, Ketua Komisi VIII Janji Perjuangkan 'Madrasah' Tetap Ada di UU Sisdiknas

CATAT! Di Kongres Pergunu, Ketua Komisi VIII Janji Perjuangkan Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto, saat menghadiri pembukaan Kongres III Pergunu di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto, Jawa Timur.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Ketua Komisi VIII DPR RI, , berjanji akan memperjuangkan agar Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) tetap mencantumkan kata-kata 'madrasah'.

Menurut Yandri, upayanya menjaga agar kata-kata 'madrasah' tetap ada di UU Sisdiknas merupakan bentuk perjuangan dan amal ibadah terhadap .

Baca Juga: Petakan Potensi Desa, Mendes Yandri: Harus Jadi Supplier Bahan Baku Makan Bergizi Gratis

"Salah satu perjuangan bersama kita dalam (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama) adalah memperjuangkan kata-kata madrasah dalam undang-undang. Setuju atau tidak setuju?," ujarnya saat memberi sambutan dalam Pembukaan Kongres III yang disambut serempak oleh peserta "setuju", Jumat (27/5/2022).

Politikus PAN itu mengaku siap menunggu pengurus di Komisi VIII DPR RI untuk menerima rekomendasi hasil Kongres yang berlangsung selama tiga hari, 26-28 Mei 2022.

"Begitu pun ketika saya kunjungan ke berbagai daerah, saya siap berdiskusi dengan pengurus di daerah," pungkasnya.

Baca Juga: Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita

Sebelumnya, Ketua Umum PP KH. Asep Saifudin Chalim meminta agar Kongres memberikan dua rekomendasi terhadap dua isu yang saat ini sedang jadi perbincangan.

Pertama, yaitu rekomendasi terkait UU Sisdiknas yang menghapus 'madrasah'. Bahkan, Kiai Asep siap memberangkatkan semua pengurus wilayah untuk mengawal rekomendasi itu ke DPR RI maupun Pemerintah Pusat.

"Alhamdulillah, tadi Pak Yandri (Ketua Komisi VIII DPR RI) menyatakan telah siap untuk menerima rekomendasi dari ," jelas Kiai Asep.

Baca Juga: Raih Gelar Master di UAC, Wakil Ketua MPR RI: Bila Republik Ini Miliki 10 Kiai Asep Makin Cepat Maju

Sementara rekomendasi kedua adalah terkait LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender). Kiai Asep mengutip pernyataan Wakil Ketua PBNU, KH. Anwar Iskandar (Gus War), yang mengatakan bahwa sapi lebih mulia dari pelaku-pelaku LGBT.

"Kenapa? Karena sapi tidak ada yang LGBT. Karena itu beliau mengatakan itu," ucap Kiai Asep disambut tawa peserta dan tamu undangan.

"Oleh karena itu, Bapak dan Ibu sekalian, terhadap LGBT PBNU bersikap tegas. Tapi seandainya (PBNU) tidak bersikap tegas, biar yang bersikap tegas," tambah Kiai Asep yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah. (mar/rev)

Baca Juga: Gus Nasrul: Banyak Sarjana Muslim yang Belum Paham Salat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO