KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana membuktikan komitmennya dalam menurunkan angka stunting yang saat ini masih sebesar 14,1 persen. Ia telah mencanangkan penanaman beras biofortifikasi di lahan seluas 2.800 hektare di daerah Purwoasri.
Langkah itu dilakukan untuk mewujudkan target penurunan angka stunting di tahun 2023 menjadi satu digit. Bupati Dhito mengajak semua pihak untuk bekerja sama untuk mewujudkan target tersebut. Meskipun secara persentase, angka stunting di Kabupaten Kediri itu masih di bawah rata-rata nasional maupun provinsi.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
"Beras biofortifikasi ini adalah beras unggulan yang memang dikhususkan untuk anak-anak stunting," kata Bupati Dhito dalam acara rembuk stunting antar forum komunikasi lintas sektor untuk percepatan penurunan stunting 2022 di Convention Hall SLG, Kamis (2/6/2022).
Menurutnya, beras biofortifikasi hasil pengembangan Kementerian Pertanian sangat efektif untuk menurunkan angka stunting. Sebab, beras tersebut mempunyai kandungan zinc tinggi karena menggunakan bibit varietas unggul padi Inpari IR Nutri Zinc.
"Beras biofortifikasi itu merupakan program pemerintah pusat yang pelaksanaannya berkolaborasi dengan pemerintah daerah," ujarnya.
Baca Juga: Bagikan PTSL di Dua Desa, Pjs Bupati Kediri Imbau Warga Jaga Bidang Tanah Masing-Masing
Menurut Dhito, yang juga perlu dipikirkan saat ini adalah penjualan hasil beras biofortifikasi itu sendiri. Di samping dikhususkan untuk stunting. Sebab, beras itu merupakan varietas baru yang belum banyak dikenal oleh masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kediri Dewi Maria Ulfa yang turut hadir dalam acara menyampaikan upaya penurunan stunting sudah dilaksanakan secara berjenjang. Upaya itu juga ditegaskan dalam surat keputusan pembentukan tim percepatan penurunan stunting (TPPS) tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa.
Perempuan yang juga Wakil Bupati Kediri itu mengungkapkan bahwa pada tahun 2019-2022 sudah ada 42 desa di Kabupaten Kediri yang ditetapkan sebagai lokus stunting.
Baca Juga: Pemkab Kediri Raih Penghargaan Terbaik Keterbukaan Informasi Publik
"Sedangkan pada tahun 2023 Kabupaten Kediri telah menjadikan semua desa sebagai lokus stunting," ungkap Dewi.
Menyikapi penambahan itu, pihaknya meminta tiap-tiap OPD merencanakan program dan kegiatan pendukung dalam rangka penurunan stunting yang anggarannya disesuaikan dengan lokasi desa stunting tahun 2019-2023. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News