Wapres Ma'ruf Amin Hadiri Sarasehan dan Pengukuhan Pengurus PP Pergunu Periode 2022 - 2027

Wapres Ma Wapres Ma'ruf Amin didampingi Kiai Asep dan Gubernur Khofifah dalam acara Sarasehan dan Pengukuhan Pimpinan Pusat Pergunu.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Wakil Presiden (Wapres) Prof. Dr. (HC) KH Ma'ruf Amin menghadiri Sarasehan serta Pengukuhan Pengurus Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama () masa bakti 2022-2027 di Masjid Kampus Institut KH. Abdul Chalim () dengan tema "Guru Mulia, Membangun Peradaban Dunia".

Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa kedudukan begitu strategis dan sangat krusial. Ia menegaskan bahwa masa depan bangsa ini ada di tangan para guru. "Para guru yang akan menentukan seperti apa generasi selanjutnya," ujarnya, Jumat (3/6/2022).

Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada

Ia juga berpesan bahwa para guru-guru Nahdlatul Ulama bisa melahirkan generasi bangsa yang baik. Sebab, generasi masa depan baik atau tidaknya tergantung pada peran guru hari ini. Untuk melakukan perubahan dan perbaikan tidak mungkin dilakukan sendiri. Maka itu dilakukan secara bersama dan berkolaborasi.

"Tugas guru untuk menjaga umat dan memberdayakan umat. Guru harus melahirkan generasi yang kuat. Seperti sabda Nabi bahwa mukmin yang kuat lebih baik dari mukmin yang lemah," pesan Wapres Ma'ruf Amin.

Ketua terpilih secara aklamasi, Prof. Dr. KH. , M.Ag menyampaikan, selamat datang kepada Wapres Ma'ruf Amin yang berkenan hadir dalam acara sarasehan dan pengukuhan pengurus masa bakti 2022-2027.

Baca Juga: Kunjungi TPQ Indar Parawansa Pasuruan, Khofifah Disambut Hangat oleh Santri dan Warga Sekitar

, sapaan Ketua Umum PP itu juga menyampaikan beberapa rekomendasi hasil Kongres III yang berlangsung 27-29 Mei 2022 lalu. Mewakili suara para guru, tegas menolak regulasi LGBT, karena merupakan penyimpangan sosial yang berdampak pada rusaknya generasi masa depan. "Beberapa rekomendasi hasil kongres ke III ialah menolak LGBT," tuturnya.

Kedua, hasil rekomendasi kongres ialah menolak Rancangan Undang-Undang yang menghapus keberadaan madrasah. " menyuarakan suara hatinya untuk menganggap tidak layak Rancangan UU dibawa ke DPR sebelum madrasah dicantumkan kembali," tegasnya.

berharap rekomendasi itu bisa menjadi pertimbangan bagi pemerintah.

Baca Juga: Sarasehan HUT ke-76, Pataka Kodam V Brawijaya Dijamas 7 Sumber Mata Air Kerjaan Majapahit

Hadir pula dalam acara tersebut, Khofifah Indar Parawansa serta para kiai dan nyai se-Pulau Jawa. (ris/ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO