SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr. KH. Said Aqiel Sirodj, MA menyatakan, bahwa, pemikiran ulama NU sudah saatnya go internasional. Alasannya, ulama Timur Tengah masih dalam tahap tafaqquh fiddzin atau mendalami ilmu agama. Mereka belum bisa yunziruu khoumahum atau melakukan pembinaan terhadap umat.
“Dalam hal keilmuan, memang ulama NU banyak belajar dari timur tengah. Beberapa karya besar ulama Timur Tengah dipelajari di pesantren-pesantren. Namun, urusan dalam membimbing umat, ulama Timur Tengah perlu belajar ke Indonesia yakni ke NU. Sehingga, sudah saatnya pemikiran ulama NU go internasional,” ujarnya dalam Halaqoh Ulama Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) se-Kabupaten Sidoarjo di aula PCNU Sidoarjo, Minggu (19/04).
Baca Juga: Erick Thohir Jadi Ketua Pengarah Satu Abad NU
Ditambahkan, kegiatan halagoh diharapkan Aswaja bisa menjadi madzhab yang dinamis. Kendati demikian, perlu dilakukan upaya maksimal agar NU mampu melakukan perubahan yang lebih bagus lagi dengan membangun pola pikir masyarakat yang cerdas serta memiliki kemampuan dan rasa percaya diri yang tangguh dalam mengahadapi era global.
“Tanpa meninggalkan aqidah dari Ahlussunna wal Jamaah," imbuhnya.
Kegiatan Halaqoh Ulama Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) se-Kabupaten Sidoarjo digelar dalam rangka Harlah ke 89 NU yang dihadiri Bupati Sidoarjo H. Saiful ilah, Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim, KH. Mutawakil Alallah serta beberapa anggota dewan dari F-PKB dan perwakilan Majelis Wakil Cabang (MWC) NU dan banom-banom NU se-Kabupaten Sidoarjo.
Baca Juga: Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, Mutiara Indonesia dari Jawa Timur
Sebelumnya, acara diawali dengan penandatanganan peresmian berdirinya gedung Universitas NU Sidoarjo (UNUSDA) oleh Prof Dr. KH. Said Aqil Sirodj, MA. Ada beberapa materi pemikiran Aswaja sebagai manhajul fikr dan makna sejarah kelahiran firqoh-firqoh dalam Islam maupun pandangan Aswaja terhadap masalah sosial, ekonomi, politik dan budaya serta penerapannya, yang disampaikan oleh Ketua Tanfidiyah PCNU Sidoarjo KH. Abd Manaf Sholeh.
Selanjutnya, materi ketiga disambung tentang peran NU dan menjelang diadakannya muktamar pada bulan 5 Agustus 2015 di Jombang sebagai peringatan lahirnya NU.
"Pada Muktamar NU mendatang, juga dalam rangka menyambut Harlah ke 89 NU akan di tempatkan di 4 pondok pesantren yang memiliki nilai history terhadap awal lahir dan berdirinya NU, diantaranya, Tebuireng, Tambak beras, Denanyar dan Darul Ulum yang semua berlokasi di Jombang," ujar KH.Mutawakil Alallah.
Baca Juga: Ucapkan Selamat Harlah NU, Wali Kota Kediri Harapkan NU Tetap Jadi Pedoman dan Dampingi Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News