MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko ternyata sudah baca buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan. Buku setebal 400 halaman lebih itu berisi kiprah Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA , ditulis M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com.
“Saya sudah baca. Ada sembilan keunggulan Kiai Asep. Top,” kata Jenderal Moeldoko yang mantan Panglima TNI saat silaturahim ke kediaman Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur, Jumat (10/6/2022).
Baca Juga: Ribuan Warga Padati Mubarok Bersholawat, Paslon 2 Optimis Menang di Ngoro, Mojokerto
Siang itu Jenderal Moeldoko sowan ke Kiai Asep yang ditemani Habib Abu Bakar dan pengurus Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu). Mereka antara lain Sekjen Pergunu Dr Aris Leksono, Ketua PW Pergunu Jawa Barat, Dr Saepulloh, dan pengurus pusat Pergunu yaitu Akhmad Zuhri dan Affan.
Jenderal Moeldoko memuji buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan. Menurut dia, buku itu perlu disebarluaskan kepada masyarakat, terutama kepada anak-anak muda.
Mendengar pujian itu, Kiai Asep menukas. “Ini penulisnya,” kata Kiai Asep menunjuk Mas’ud Adnan yang sedang merekam pembicaraan Moeldoko dan Kiai Asep lewat HP. Moeldoko secara refleks menoleh ke Mas’ud Adnan yang berada di sebelah kirinya.
Baca Juga: Mubarok Gembleng 6.472 Calon Saksi untuk Gus Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto
(Buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan. Buku setebal 400 halaman lebih itu berisi kiprah Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA , ditulis M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com. Foto: bangsaonline.com)
Dalam buku itu memang ditulis 9 kehebatan Kiai Asep. Antara lain sukses mendirikan dan mengelola Pondok Pesantren Amamantul Ummah dalam waktu sangat singkat. Kiai Asep juga sukses menciptakan santri berkualitas dan berprestasi.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
Kiai Asep juga disebut sebagai kiai mandiri, anti proposal dan punya insting bisnis tinggi. Selain itu tentu saja kiai miliarder tapi dermawan. Bahkan tokoh pers Dahlan Iskan dalam pengantar buku itu menyebut Kiai Asep sebagai raja doa dan dermawan besar.
Mantan Panglima TNI itu mengaku sangat setuju dengan pemikiran dasar Kiai Asep dalam buku itu. Yaitu terus memperkuat Islam dan memperkuat negara Indonesia.
“Islam yang kuat dan negara yang kuat,” kata jenderal kelahiran Kediri 8 Juli 1957 itu. Pada sampul buku berwarna merah putih dan hijau itu Mas’ud Adnan menulis bahwa Kiai Asep adalah ulama yang selalu berpikir tentang kejayaan Islam dan Indonesia. Karena itu Moeldoko sangat setuju.
Baca Juga: Lautan Manusia Padati Kampanye Akbar Paslon 02 Khofifah-Emil dan Gus Barra-Rizal di Mojokerto
Moeldoko juga menegaskan bahwa pondok pesantren sangat berperan dalam membangun karakter generasi bangsa. “Pondok pesantren betul-betul pusat penggemblengan karakter,” kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu.
Moeldoko lalu mengutip pemikiran Ali Khamenei tentang perang kebudayaan. “Ada tiga target dalam perang kebudayaan,” tegas Jenderal Moeldoko yang membangun masjid cukup besar di Jalan Raya, Tegalsari, Kayen, Bandarkedungmulyo, Jombang .
Baca Juga: Kedatangan Kiai Asep dan Tim Mubarok di Pasar Bangsal Disambut Antusias Pedagang dan Warga
Apa aja? Pertama, target perang kebudayaan itu adalah menghilangkan keyakinan agama “Keimanan itu diporakporandakan,” katanya.
Kedua, degradasi ideologi. “Jadi ideologi itu diturunkan,” katanya. Sehingga ideologi tak lagi mengakar dan menjadi pegangan.
Ketiga, menghilangkan kebanggaan sebagai warga negara. “Ini semua sudah mulai,” kata Moeldoko.
Baca Juga: Di Depan Pergunu Jatim, Kiai Asep Sebut Khofifah Cagub Paling Loman alias Dermawan
Karena itu, kata Moeldoko, pondok pesantren harus menjadi benteng pertahanan.
“Doktrin-dokrin yang disampaikan Kiai Asep memperkuat agama dan negara,” kata Moeldoko.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, Jenderal (Purn) Moeldoko silaturahim ke Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur, Jumat (10/6/2022). Mantan Panglima TNI (2013–2015) itu diterima langsung oleh Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah di kediamannya.
Baca Juga: Kiai Asep Tebar Keberkahan, Borong Dagangan di Pasar Dinoyo sampai Warga Mantap Pilih Mubarok
Pak Mol – panggilan Jenderal Moeldoko – tiba di kediaman Kiai Asep sekitar pukul 11.00 WIB. Setelah berbincang sekitar 20 menit, Kiai Asep mengajak Jenderal Moeldoko naik ke lantai 2. Mereka didampingi Habib Abu Bakar Pasuruan yang dikenal karib Moeldoko.
Tak lama kemudian, mereka bertiga turun dan makan di ruang tamu kediaman Kiai Asep. Usai makan, Moeldoko yang semula pakai celana berganti sarung. Ia bersama Kiai Asep menuju Masjid Raya KH Abdul Chalim untuk melaksanakan salat Jumat.
Usai salat Jumat, Kiai Asep mempersilakan Moeldoko menyampaikan pidato di depan ribuan santri yang memadati masjid. Moeldoko banyak memberikan semangat kepada para santri Amanatul Ummah. Ia menegaskan bahwa sewaktu kecil dirinya selalu berada di langgar. Sampai akhirnya menjadi jenderal. (mma)
Baca Juga: Alumni Ponpes Lirboyo di Mojokerto Siap Menangkan Paslon Mubarok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News