Jember Peringkat Tertinggi Peredaran Narkoba di Wilayah Tapal Kuda

Jember Peringkat Tertinggi Peredaran Narkoba di Wilayah Tapal Kuda Brigjen Mohamad Aris Purnomo, Kepala BNNP Jawa Timur.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Hingga hari ini, Rabu (15/6), Kabupaten Jember masih dinyatakan sebagai daerah dengan peredaran narkoba tertinggi se-Tapal Kuda. Pernyataan ini diucapkan oleh Kepala Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Jawa Timur Brigjen , saat menghadiri Deklarasi Besuki Anti Narkoba dan Cinta NKRI, Selasa (14/6) malam.

Menurutnya, di Kabupaten Jember masih minim rehabilitasi terhadap pengguna maupun pengedar narkoba. Padahal, kasus narkoba yang ditangani oleh pihak Polres Jember cukup banyak.

Baca Juga: Kumpul di Jember, Relawan se-Tapal Kuda Dukung Khofifah Maju Pilgub 2024

"Polres Jember pada Januari-Mei 2022 menangani 125 kasus (narkoba). Tapi yang direhab cuma dua," ujarnya.

Ia membandingkan dengan kabupaten tetangga, yaitu Banyuwangi, yang lebih banyak melakukan rehab dengan jumlah kasus narkoba lebih sedikit.

"Polresta Banyuwangi 99 kasus (narkoba), yang direhab 9," cetusnya.

Baca Juga: Demokrat Kampanye Akbar di Tapal Kuda, SBY Motivasi Pengurus dan Kader untuk Perbanyak Kursi

Melihat perbandingan tersebut, ia menilai Jember masih harus lebih serius menangani kasus narkoba. "Jadi kita bisa menyimpulkan di Jember banyak pengedar, di Banyuwangi lebih banyak pecandu," tandasnya.

Minimnya rehabilitasi di Jember juga karena faktor minimnya fasilitas yang ada. Aris membeberkan bahwa di Jember hanya ada satu tempat untuk rehab pecandu narkoba.

"Fasilitas di Jember cuma satu. Itu pun cabang KP2M (Komunitas Pemuda Peduli Masyarakat) Banyuwangi." ungkapnya.

Baca Juga: BNN Kabupaten Blitar Ringkus 3 Pengedar Sabu Selama Tahun 2023

"Jadi kalau kita lihat di sini, Banyuwangi lebih sadar untuk rehab. Jadi mereka lebih banyak direhabilitas," imbuhnya.

Karena itu, Aris mengimbau agar Jember meningkatkan jumlah fasilitas. Sehingga, tingginya kemampuan dalam meringkus para sindikat narkoba, juga diiringi dengan memutus mata rantai peredaran selanjutnya. Yaitu dengan adanya rehabilitasi pada pecandu maupun pengedar narkoba.

"Harus lebih banyak panti rehab di Jember, karena di Banyuwangi dengan banyaknya panti rehab, mereka (petugas) turun ke desa untuk mengajak rehabilitasi sambil memberikan penyuluhan," pungkas Aris. (yud/bil/rev)

Baca Juga: Usai Tragedi Pesta Miras yang Tewaskan 3 Orang, Polres Jember Gelar Sosialisasi di Desa Pancakarya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO