MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Wakil Bupati (Wabup) Mojokerto Muhammad Albarraa Lc. M.hum berhasil meraih gelar doktor (S3) dengan predikat atau nilai sangat memuaskan dari Universitas Padjadjaran, Bandung, Selasa (28/6/2022).
Wabup Mojokerto yang akrab disapa Gus Barra itu menyampaikan disertasi berjudul “Naskah Perjuangan Kiai Abdul Wahab: Edisi Teks dan Kajian Historiografi Nahdlatul Ulama,” Karya Kiai Abdul Chalim dalam Sidang Promosi Doktor Program Studi Ilmu Sastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran.
Baca Juga: Menangkan Pilkada 2024 di Kabupaten Mojokerto, Pasangan Mubarok Giatkan Kampanye Simpatik
Disertasi itu ditulis langsung oleh Gus Barra, sebagai putra Ketua Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) dan Pengasuh Pondok Pesantren Internasional Amanatul Ummah Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA, dalam memperoleh gelar doktor bidang Ilmu Sastra Fakuktas Budaya.
Penelitian itu dilakukan Gus Barra untuk menghasilkan teks yang bersih dari kesalahan sebagai dasar pengungkapan peranan tokoh KH Abdul Wahab Hasbullah dan KH Abdul Halim dalam proses perjalanan berdirinya Nahdlatul Ulama.
Disertasi itu membahas tiga hal yang menjadi rumusan, yaitu: Bagaimana edisi teks naskah Sejarah Perjuangan KH Abdul Wahab yang bersih dari kesalahan. Bagaimana historiografi NU dan pendirinya versi naskah Sejarah Perjuangan Kiai Haji Abdul Wahab. Dan bagaimana peran KH Abdul Wahab Hasbullah dan KH Abdul Halim dalam pendirian NU versi naskah Sejarah Perjuangan Kiai Haji Abdul Wahab.
Baca Juga: Di Hadapan Mendagri, Anggota DPR RI Ungkap Tumpukan Uang dan Pelanggaran ASN dalam Pilbup Mojokerto
Setelah menguraikan pemaparan dengan lugas dan terarah, berbagai pertanyaan pun ditanyakan oleh tim promotor. Semuanya pun bisa dijawab oleh Gus Barra dengan penuh percaya diri dan benar. Setelahnya, sidang promosi doktor pun diskors sekitar 15 menit, untuk rapat penilaian oleh ketua sidang bersama promotor.
Alhasil, Ketua Sidang Prof. Aquarini Priyatna, MA., M.Hum., Ph.D. menyampaikan Muhammad Albarraa lulus dari program studi Doktor Ilmu Sastra dengan yudisium sangat memuaskan. Yang langsung disambut dengan tepuk tangan peserta sidang.
"Oleh karena itu, sesuai dengan sistem akademik, mulai hari ini saudara berhak menggunakan gelar doktor. Kami ucapkan selamat kepada saudara Muhammad Albarra. Semoga gelar doktor ini bermakna untuk pencapaian saudara di masa yang akan datang. Teruslah saudara untuk berakselerasi dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara," ungkap Prof. Aquarini Priyatna.
Baca Juga: Gus Barra Komitmen Jalankan Pemerintahan Anti-KKN saat Kampanye di Desa Bening
Lebih lanjut ketua sidang mengatakan, perlu diketahui ijazah doktor tidak diserahkan pada sidang hari ini, melainkan dalam wisuda Universitas Padjadjaran mendatang.
"Sebagai bukti kelulusan saudara dalam sidang promosi doktor, kami serahkan sertifikat kelulusan sidang promosi doktor atas nama Doktor Muhammad Albarra," tandasnya.
Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim menyampaikan terima kasih kepada ketua sidang, tim promotor, serta hadirin yang tidak bisa ia sebutkan satu persatu.
Baca Juga: Jualannya Diborong Kiai Asep, Pedagang Pasar Pugeran: Kami Setia Coblos Paslon Mubarok
"Alhamdulillah pada saat ini putra pertama saya, Muhammad Albarra telah berhasil menyelesaikan sidang promosi doktor. Sebagai orang tua, hampir tidak pernah berkunjung ke tempat ini kecuali satu kali, itupun terlambat. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," ungkap Kiai Asep Saifuddin Chalim yang juga Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah ini.
"Kami mohon bimbingan dan kerja samanya, sehingga melalui pendidikan, kita bisa memberikan bakti kita kepada bangsa dan negara. Selanjutnya kepada anak saya, saya sampaikan setelah lulus ini segeralah dibuat sebuah buku dan kemudian lanjut berkiprah serta meneruskan perjuangan Pergunu atau Persatuan Guru Nahdhatul Ulama," harap Kiai Asep.
Menurut Kiai Asep, 10 tahun yang lalu ia diberi amanah untuk menghidupkan Pergunu. Seperti halnya dalam lagu marsnya "Bangkitlah dari tidurmu yang panjang", karena berdirinya memang tahun 1952 kemudian mati dan baru berjaya berdiri lagi pada tahun 2002.
Baca Juga: Warga Jetis Ucapkan Janji Setia untuk Menangkan Pasangan Mubarok
"Berdirinya juga harus melalui perjuangan, dengan prosesnya yang panjang seperti saat berdirinya, yakni kira-kira 10 tahun yang lalu dan saya diberi amanah untuk memimpin. Alhamdulillah belum sampai 10 tahun sudah berdiri berguru di 34 provinsi di 514 cabang dan ribuan pengurus ranting," jelasanya.
Kiai Asep menekankan, tujuannya tidak ada lain adalah bagaimana yang tadi saudara sampaikan dalam pemaparan bahwa ketika Abahnya menulis surat undangan untuk mengundang ulama-ulama besar Pulau Jawa - Madura dan Kalimantan seperti yang dilakukan oleh Kiai Abdul Halim dan Kiai Wahab.
Sedangkan Gus Barra mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua, istri dan anak-anaknya. Saat itulah, nampak Gus Barra tidak bisa menahan rasa haru bercampur bahagia. Karena untuk menyelesaikan doktornya itu, ia pun harus sibuk bahkan riwa-riwi ke Bandung. Yang tentunya sedikit banyak, menyita waktunya dengan keluarga apalagi ia juga seorang Wabup Mojokerto. (ris/ari)
Baca Juga: Jelang Debat Kedua Pilgub Jatim 2024, Khofifah Didoakan Kiai Asep
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News