SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Musim haji tahun 1443 H ini, Pemerintah Arab Saudi kembali membuka akses ibadah haji bagi calon jamah haji dari mancanegara, termasuk Indonesia. Kebijakan itu diberikan setelah dua tahun Arab Saudi melarang jamaah dari negara lain melaksanakan haji karena alasan Covid-19.
Meskipun ini pertama pascapandemi, Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Agama memberangkatkan calon jamaah haji. Namun tidak menurunkan kualitas pelayanan haji. Bahkan, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim Muhammad Fawait menilai pelayanan haji tahun ini justru meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: TNI-Polri Apresiasi Kesiapan Posko Nataru di Pelabuhan Tanjung Perak, Ini Kata Pj Gubernur Jatim
"Kualitas pelayanan haji tahun ini sangat baik, lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Ini tentu patut kita apresiasi," tutur politikus muda yang akrab disapa Gus Fawait itu, Ahad (10/07/2022).
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Chotib Al Qodiri IV itu mengungkapkan secara keseluruhan penyelenggaran haji sudah sangat baik. Hal itu bisa dilihat dari fasilitas yang didapat oleh jamaah haji Indonesia.
Fawait mencontohkan, di Arafah jamaah haji Indonesia mendapat fasilitas kasur dan selimut di dalam tenda. Fasilitas tersebut tentunya meningkatkan kualitas istirahat jamaah sebelum melaksanakan wukuf yang membutuhkan stamina yang prima.
Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
"Biaya haji pun masih relatif murah. Seharusnya biaya yang dibayarkan jamaah haji Indonesia itu sekitar Rp80 - Rp96 juta, tetapi yang dibayarkan hanya Rp35 - Rp39 juta. Ini lebih murah dibandingkan jamaah haji Arab Saudi yang biayanya Rp40 juta, padahal mereka tidak menggunakan pesawat dan hotel. Tentunya fakta ini harus kita syukuri," ujar Fawait.
Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) itu menjelaskan bahwa selama melaksanakan ibadah haji, dirinya juga berkesempatan bertemu dan berdialog dengan warga Jawa Timur. Mereka umumnya berdagang makanan khas tanah air, seperti bakso dan mie ayam.
Ia bersyukur ternyata pelaksanaan ibadah haji juga berdampak positif bagi warga Jawa Timur yang mencari nafkah dari berdagang. Bahkan keuntungan yang mereka dapati selama pelaksanaan ibadah haji, cukup untuk hidup selama setahun.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024 di Kota Madiun, Pj Gubernur Jatim Tekankan Rasa Kepedulian Sosial
"Dengan berdagang selama musim haji saja, hasil yang mereka dapati cukup untuk setahun. Bahkan bisa mengirim uang untuk keluarga di kampung halaman. Jumlah mereka tidak sedikit, ini tentu turut menggerakkan ekonomi di Jawa Timur," pungkas bendahara GP Ansor Jatim ini. (mdr/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News