KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Seleksi Inu Kirana Kabupaten Kediri sudah masuk ke tahap sepuluh besar. Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, berpesan kepada mereka untuk mengenal destinasi wisata sebelum mempromosikannya ke publik.
Menurut dia, Duta Wisata Kabupaten Kediri itu akan memiliki tanggung jawab besar untuk mengenalkan wisata ke Bumi Panjalu agar mereka mau berkunjung ke Kabupaten Kediri. Apalagi, Bandara Kediri akan segera beroperasi.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
Ia mengungkapkan hal tersebut saat mendampingi istrinya menghadiri seleksi dan pemilihan finalis 10 besar Inu Kirana di Convention Hall SLG, Sabtu (9/7/2022) lalu.
"Duta wisata ini nanti yang akan paling sibuk begitu bulan Oktober 2023. Karena Bulan Oktober bandara akan beroperasi," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Senin (11/7/2022).
Adapun nama sepuluh orang yang dipilih tim juri ialah Aidha Fathiyya, Abelya Puteri Wedha Sari, Sevy Puspita Sari, Alivia Chairani, Adinda Calista Harahap. Kemudian, Lidya Elysabet, Resi Nur Aysyah Suwari, Johanandha Desika S, Adinda Rohadatul Ais, dan Putri Refina.
Baca Juga: Bagikan PTSL di Dua Desa, Pjs Bupati Kediri Imbau Warga Jaga Bidang Tanah Masing-Masing
Menurut Dhito, beroperasinya Dhoho International Airport menjadi tantangan baru. Ia menganggap, kehadiran bandara di Kabupaten Kediri akan memiliki multiplier effect, satu di antaranya terhadap sektor pariwisata dengan banyaknya orang luar yang dengan mudah datang ke wilayahnya.
"Maka kalau nanti pariwisata kita tidak maju, setelah Pak Wig (panggilan kepala dinas pariwisata dan kebudayaan) yang saya panggil pertama, duta wisata saya panggil, apa konsep kalian terhadap pariwisata Kabupaten Kediri," ungkapnya.
Selain talent yang dimiliki duta wisata, mereka juga harus memiliki konsep untuk memajukan pariwisata di Kabupaten Kediri. Termasuk, bagaimana menyampaikan potensi yang ada kepada publik.
Baca Juga: Pemkab Kediri Raih Penghargaan Terbaik Keterbukaan Informasi Publik
Saat itu, Dhito menegaskan pentingnya duta wisata memperhatikan public speaking. Sebab, orang akan lebih mudah memahami dan diharapkan tertarik untuk datang dengan komunikasi yang baik dari para Inu Kirana Kabupaten Kediri.
"Jadi kalau berbicara ada intonasinya, public speaking diatur, artinya bagaimana berbicara yang lain itu bisa mengena," pungkasnya. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News