TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) cabang Tulungagung kemarin (27/4) menggelar hasil penelitian dari beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK) di Tulungagung. Penelitian tersebut untuk mengetahui sikap dan evaluasi pelajar terhadap Fenomena ISIS di Tulungagung.
Dari hasil penelitian mereka yang menggunakan 268 sampel, ternyata mendapati bahwa tetap ada pelajar di Tulungagung yang setuju dengan adanya keberadaan isis di Indonesia meskipun hanya sedikit. Terhitung sebanyak 3% mereka setuju dengan keberadaan ISIS. Sedangkan yang kurang setuju sebanyak 6% dan sisanya 91% menyatakan tidak setuju.Artinya setiap 1 dari 38 pelajar di Tulungagung menyatakan setuju akan keberadaan ISIS di Tulungagung.
Baca Juga: Napiter WBP Lapas Surabaya Ucapkan Janji Setia kepada NKRI
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Suharno melalui Kepala Dikmen (Pendidikan Menengah) Kabupaten Tulungagung Heru Mudjiono, hasil referensi IPNU nantinya akan di jadikan kajian sebagai data Dikmen untuk melangkah kesekolah sekolah di Tulungagung untuk diberikan pendidikan karakter melalui extra sekolah.
“Ini dilakukan agar sisi negatif yang membahayakan pelajar dapat termotifasi untuk lebih cinta terhadap tanah air yang tentu menggunakan acuan nilai Pancasila,” ujarnya
Sementara Dinas Pendidikan menjajikan akan bekerja sama dengan IPNU dan IPPNU untuk mengatasi masalah tersebut, serta akan mengadakan pendataan ulang yang dilakukan setiap sekolah di Tulungagung melalui Organisasi Intra Sekolah (OSIS) serta memberikan pemahaman terhadap Bahaya radikal Isis di Indonesia. Acara tersebut dihadiri oleh 40 pelajar IPNU, LSM Bintara, Ansor,serta Tokoh ulama Tulungagung KH.Muhson Hamdani. (fer/rvl)
Baca Juga: Komandan Al Qaida Tewas dalam Baku Tembak melawan Militer AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News