“Anak tersebut menangis di hadapan saya karena tidak mau dinikahkan dengan pelaku. Dia tidak mau menikah dengan orang yang sudah mencelakai hidupnya. Saya menyakinkan bahwa keputusan yang dia ambil sudah tepat,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, menyebut pihaknya berkomitmen untuk mencegah kekerasan anak dan perempuan terjadi di Kota Tahu. Ia menegaskan, tidak ada ruang bagi pelaku kekerasan seksual dan siapapun yang coba-coba melakukannya akan ada sanksi tegas.
"Kepala sekolah juga harus memberikan keteladanan dan mendorong warga sekolah baik guru, tenaga kependidikan termasuk satpam untuk mencegah terjadinya pelecahan seksual," kata Abu.
Menurut dia, seluruh guru dan pegawai di sekolah harus membangun suasana belajar yang aman. Komite sekolah juga harus memiliki wawasan yang sama dalam mencegah terjadinya tindakan kekerasan seksual.
Abu berpesan kepada anak-anak di Kota Kediri untuk menikmati masa belajar dengan gembira dan memahami batas-batas yang tidak boleh disentuh orang lain. Agenda tersebut diselenggarakan secara hybrid dengan sebagian peserta hadir secara langsung di Aula Dinas Pendidikan Kota Kediri dan secara daring melalui zoom meeting.
"Kalian harus berani menolak, melawan jika ada yang berani melanggar batasan tersebut. Jika ada yang melanggar batasan tadi silahkan foto atau rekam dan dilaporkan pada saya atau hubungi call center di 08113787119," pungkasnya. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News