PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kebijakan pemerintah pusat menaikkan harga BBM menuai protes dari sejumlah mahasiswa di beberapa daerah. Mereka menuding kebijakan tersebut kurang tepat lantaran ekonomi belum stabil dan sedang memasuki masa transisi pasca pandemi Covid-19.
Penolakan juga terjadi di Kabupaten Pasuruan. Selasa (06/09/2022), sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar demo di Gedung DPRD Pasuruan, dengan dikawal aparat dari Polres Pasuruan.
Baca Juga: Dua Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Resmi Dilantik Gantikan Rusdi dan Shobih
Awalnya, demo digelar di pintu masuk gedung dewan sekira pukul 11.00 WIB. Setelah berorasi, pendemo ditemui oleh Wakil Ketua DPRD Andre Wahyudi. Kesempatan itu digunakan mahasiswa untuk menyampaikan beberapa tuntutan.
Menurut Dofir, Ketua DPC GMNI Pasuruan, masyarakat belum siap dengan kebijakan kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah. Pasalnya, kondisi ekonomi Bangsa Indonesia masih belum pulih pasca dilanda pandemi Covid-19.
"Kami menuntut sebanyak enam poin. Di antaranya menurunkan harga BBM dan meminta tuntutan ini disampaikan di pusat," jelasnya.
Baca Juga: Ning Mila Siap Perjuangkan Aspirasi Pendidikan dan Kesejahteraan Masyarakat
Ia meminta agar kenaikan harga BBM tersebut dibatalkan. Atau menunggu ekonomi masyarakat benar-benar pulih apabila pemerintah ingin menaikkan harga BBM.
Sementara Andre Wahyudi berjanji mengirimkan aspirasi itu ke pemerintah pusat. Dirinya juga akan menyampaikan keluhan masyarakat yang terdampak kenaikan harga BBM tersebut
"Saya akan langsung mengirim poin-poin yang diminta oleh teman-teman GMNI. Kami harap teman-teman juga selalu mengingatkan untuk mengkritik kami bila ada program yang masih belum pro rakyat," katanya. (bib/par/ari)
Baca Juga: AKD DPRD Pasuruan 2024-2029 Resmi Terbentuk, Gerindra Tak Kebagian Kursi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News