PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kekhawatiran warga Desa Legok Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, akan terjadinya banjir saat memasuki musim penghujan, akhirnya hilang sudah. Genangan banjir di kawasan permukiman setinggi 50 cm hingga 1 meter setiap tahunnya, sudah tidak terjadi lagi.
Ini setelah BBWS Brantas melakukan pengerukan dan pembersihan di Sungai Legok yang memiliki panjang 1,4 km, beberapa bulan lalu.
Baca Juga: PMI Kabupaten Pasuruan Buka Layanan Dapur Umum untuk Masyarakat Terdampak Banjir
Zainuddin (50), warga RT 03 Desa Legok, mengatakan pasca dilakukan normalisasi, air di Sungai Legok dapat mengalir dengan lancar.
"Sebelumnya, jika musim penguhujan tiba, ratusan rumah warga Dusun Legok dan sekitarnya dipastikan digenangi air banjir lantaran air tidak mengalir dengan lancar," jelasnya.
Keterangan yang sama disampaikan oleh Kades Legok, Nur Salam. Sebalum dilakukan normalisasi, desanya memang menjadi langganan banjir kiriman lantaran Sungai Legok mengalami penyempitan dan pendangkalan lantaran adanya sendimentasi.
Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir
Kondisi itu sudah berlangsung 10 tahun lebih, karena tidak ada tindakan dari pemerintah provinsi maupun Pemkab Pasuruan.
"Kami merasa bersyukur kepada Pemkab Pasuruan maupun pihak BBWS yang sudah membantu warga Desa Legok sehingga cita-cita warga berupa normalisasi sungai akhirnya terwujud," jelasnya.
Tak hanya itu, saja perhatian Pemkab Pasuruan terhadap persoalan banjir di Desa Legok cukup besar. Terbukti Wakil Bupati Pasuruan Mujib Imron juga sempat meninjau kegiatan normalisasi Sungai Legok, beberapa pekan lalu. (bib/par/rev)
Baca Juga: Khofifah Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Pasuruan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News