JEMBER, BANGSAONLINE.com - Anggota Komisi X DPR RI M. Nur Purnamasidi menyampaikan solusi untuk menghadapi resesi yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2023 dan seterusnya.
Hal itu disampaikan saat menghadiri Reuni Akbar Nasional Keluarga Alumni FISIP Universitas Jember di kampus setempat, Sabtu (5/11). Menurutnya, solusi untuk menghadapi resesi global adalah kolaborasi antara pendidikan dan pariwisata.
Baca Juga: Di Pelantikan PP Kauje, Pj Gubernur Jatim Sebut Kontribusi Luar Biasa Unej dengan Alumni Berprestasi
"Ada dua hal yang bisa dikolaborasi, antara pendidikan dan pariwisata. Yaitu pendidikan vokasi dan ekonomi kreatif," ucapnya.
Ia mengatakan, fokus pendidikan perlu dititikberatkan ke vokasi. "Bagaimana orang-orang ini siap pakai ketika selesai dari pendidikan. Yang kedua, harus ditumbuhkan yang namanya ekonomi kreatif," jelasnya.
Sedangkan yang dimaksud kolaborasi dalam hal ini adalah menciptakan terobosan ekonomi bagi masyarakat.
Baca Juga: Di Pelantikan PP Kauje, Khofifah Ajak Unej Tingkatkan RnD Bidang Hortikultura dan Agrobisnis
"Di desa-desa wisata dan segala macem itu, ditingkatkan. Tentu harus kolaborasi tadi, pendidikan vokasinya jalan, ekonomi kreatifnya jalan. Ditambah lagi menurut saya, dalam konteks sektor perbankan, KUR-nya (kredit usaha rakyat) juga harus didorong ke situ (pedagang kecil). Jangan sampai KUR itu hanya ke pedagang besar," tuturnya.
Purnamasidi menilai, selama ini pelaku UMKM di tempat-tempat wisata masih banyak yang tidak memunculkan produk lokal. Padahal, pemerintah mempunyai wewenang untuk mengatur hal itu agar masyarakat dapat terselamatkan dari ancaman resesi.
"Kayak sekarang, (UMKM) kopinya masih kopi sachetan, makanan dari luar. Lah, potensi ekonomi kreatif itu tidak dimunculkan. Harusnya dimunculkan, itu keberpihakan. Kalo nggak ada keberpihakan, dibiarkan sebagaimana hukum pasar, saya sangat yakin rakyat akan terimbas langsung pada resesi," katanya.
Baca Juga: Terima Kunker Komisi X DPR RI, Adhy Karyono Jabarkan Prestasi dan Tantangan Pendidikan di Jawa Timur
Untuk itu, pihaknya sebagai wakil rakyat di komisi X saat ini sedang berupaya melakukan perubahan dalam undang-undang pariwisata. Harapannya ke depan akan ada sistem yang mampu mewujudkan ekonomi kreatif menjadi semakin maju, pada poros pariwisata lokal.
"Kita pingin membuat sistem bagaimana kolaborasi antardesa wisata, antara Kabupaten Jember dengan Lumajang, Jember dengan Banyuwangi, dan seterusnya. Sehingga tidak sendirian. InsyaAllah kita target 6 bulan sudah selesai," pungkasnya. (yud/bil/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News