BATU, BANGSAONLINE.com - Belum usai kelanjutan kasus pembangunan kelas mangkrak di SD Negeri Beji 2 dan 3, proyek yang diindikasikan hanya membuang-buang duit negara ditemukan lagi di SD Negeri Ngaglik 3 yang memakai dana Dana Alokasi khusus (DAK) 2011.
Pantauan dilokasi, bangunan kamar mandi di SD Negeri Ngaglik 3 belum bisa dipergunakan sejak dibangun. Bahkan kondisi bangunan sudah semakin rusak, tembok jebol semua dan daun pintu terlepas. Karena kondisi seperti itu, para siswa tidak bisa mempergunakannya dan masih mempergunakan kamar mandi lama. Apalagi kondisi bangunan terlihat kotor dan kumuh sehingga mengganggu pemandangan dan terlihat kurang sedap.
Baca Juga: 4 Terdakwa Kasus Korupsi Puskesmas Bumiaji Disidang di Surabaya
Kasek SDN Ngaglik 3 Batu, Sudjianto menjelaskan jika bangunan harusnya diperbaiki agar bisa dimanfaatkan. Kalau kami diminta memperbaiki kami tidak ada biaya, kami berharap segera mendapat bantuan supaya segera bisa diperbaiki," jelasnya, Senin (11/5).
Masih kata Sudjianto, selain kamar mandi masih ada lagi yang membuat prihatin pengurus sekolah, yaitu kondisi dinding ruang kelas belajar yang juga belum selesai pemasangan keramiknya. Dia berharap, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) lebih memperdulikan kondisi tersebut denga merehab ruang kelas. "Dinding kelas tidak dilengkapi keramik secara keseluruhan yaitu diruang kelas IV, V,VI dan ruang guru," jelasnya.
Ditempat terpisah, Direktur Lembaga Pemantau Pengawas Pengeluaran Keuangan Negara dan Daerah (LP3KND) Supriyadi, menekankan agar penegak hukum melakukan penyelidikan terhadap dugaan korupsi di pembangunan SDN Ngaglik 3 Batu. Penegak hukum harus segera memanggil dinas terkait dan pihak rekanan. "Kok bisa setelah dibangun gak pernah dipergunakan. Pasti ada yang salah disana," geram Supriyadi via telpon.
Baca Juga: Kejari Kota Batu Tetapkan Kepala Dinas Kesehatan Jadi Tersangka Kasus Korupsi
Supriyadi menambahkan, kalau hal seperti ini dibiarkan, maka akan seperti pembangunan kelas di SD Beji 2 dan 3 yang juga tidak ditindaklanjuti oleh dinas.
“Kerugian negara sudah nampak disana, seperti pembangunan yang tak sesuai spek dan tak layak. Itulah celah penegak hukum untuk mendalami," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News