KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Puluhan orang yang tergabung dalam sobat SBT (sugih berkah trade) mendatangi Pondok Pesantren Bani Ridwan di Dusun Winongsari, Desa Bakalan, Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri, Minggu (20/11/2022) malam.
Mereka menuntut pengembalian modal yang telah disetorkan kepada pondok pesantren dengan akad investasi. Dana itu disetorkan sobat SBT sejak bulan Maret lalu, dengan janji profit sebagaimana ditawarkan pihak Pondok Pesantren Bani Ridwan.
Baca Juga: Namanya Dicatut untuk Penipuan, Mas Dhito Minta Masyarakat Lebih Hati-hati dan Waspada
Nyatanya, hingga saat ini sobat SBT belum juga menerima profit yang dijanjikan.
Mereka tidak hanya berasal dari Kediri saja, namun juga berasal dari luar Kediri seperti dari Blitar, Jombang, Mojokerto, Surabaya. Mereka menuntut Ihya Ulumudin, selaku koordinator agar mengembalikan modal investasi yang telah diserahkan.
"Tujuan kami ke sini (Ponpes Bani Ridwan) hanya meminta pertanggungjawaban koordinator dan menuntut agar modal kami dikembalikan sesuai dengan kemampuannya," kata Isfauzi, salah satu anggota sobat SBT kepada awak media.
Baca Juga: Elemen Pondok Pesantren di Kediri Deklarasikan Dukungan untuk Risma-Gus Hans di Pilgub Jatim 2024
Menurutnya, modal sobat SBT yang berada di bawah koordinator Ihya Ulumuddin sekira Rp22 Miliar. Dana itu berasal dari setoran 140 orang. Masing-masing anggota sobat SBT menyetorkan investasi dengan nominal berbeda-beda. Mulai dari puluhan, ratusan, bahkan sampai miliaran rupiah.
"Kami tertarik mengikuti trading SBT, awalnya karena para koordinator menawarkan ataupun mempromosikan kepada sobat SBT akan menerima profit setiap bulan sebesar 10 persen, hingga memiliki jargon yaitu aman modalnya, nyata hasilnya. Dari situlah, akhirnya sobat SBT percaya dengan ajak-ajakan para koordinator," ungkap Isfauzi.
Dalam pertemuan ini, pihaknya meminta koordinator mengembalikan modal yang telah disetorkan. Namun, yang bersangkutan tidak bersedia untuk menandatangani surat pernyataan dengan berbagai alasan.
Baca Juga: Kapolda Jatim Silaturahmi ke Ponpes Al Falah Ploso Mojo Kediri
"Kita masih belum melaporkan ke pihak hukum karena keinginan kami sebetulnya ingin menyelesaikan secara kekeluargaan. Karena bagaimanapun koordinator merupakan kiai ataupun gus kita yang menjadi pertimbangan," paparnya.
Sementara Ihya Ulumudin, salah satu koordinator SBT, enggan memberikan keterangan saat ditanya wartawan terkait penyebab tidak adanya profit seperti yang dijanjikan pesantren.
Menurutnya, semua informasi terkait uang investasi yang sudah disetor telah diinformasikan kepada para anggota sobat SBT.
Baca Juga: Tujuan DPMPTSP Kota Kediri Hadirkan Puluhan Pelaku Usaha
"Meskipun Juha Irawadi (komisaris), orang yang membawa uang kita bersama, maka akan kita tuntut semaksimal mungkin sekaligus aset-aset yang dimiliki bisa untuk dikembalikan kepada sobat," ujar Ihya. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News