PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Pasuruan H. M. Irsyad Yusuf angkat bicara menanggapi polemik rencana pembangunan gedung damkar yang belakangan menjadi perbincangan masyarakat.
Menurutnya, proyek senilai Rp25 miliar itu bukan hanya untuk pembangunan kantor damkar, melainkan juga untuk kantor BPBD. Karena itu, lokasi kantor sengaja ditempatkan di aset milik pemda yang ada di Desa Bendungan Kecamatan Kraton. Tepatnya di depan SPBU Bendungan.
BACA JUGA:
- Kantor DPRD Pasuruan Disatroni Maling di Siang Bolong, 1 Motor Raib
- Gandeng Pemkab dan Bulog, Polres Pasuruan Gelar Bazar Sembako Murah Ramadan
- Perbaikan Plafon Gedung DPRD Kabupaten Pasuruan Tunggu Surat Perintah Kerja dari Dinas
- Imbauan Ulama Pasuruan Diabaikan, Tempat Hiburan Tetap Buka, Satpol PP Ancam Beri Sanksi
"Lokasi itu (Kraton) dipilih supaya bisa meng-cover seluruh wilayah," ujarnya.
Adik kandung Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf itu juga menanggapi usulan dewan agar kantor damkar tidak terpusat, tetapi dibangun per zona. Ia kembali menegaskan, bahwa yang dibangun kali ini bukan hanya pos damkar, tetapi kantor BPBD sekaligus gudang untuk menyimpan peralatan kedaruratan bencana, termasuk garasi mobil damkar.
Kata Gus Irsyad -sapaan akrabnya- membangun pos damkar di beberapa wilayah juga akan memakan anggaran yang cukup besar. Meski demikian, pihaknya tetap akan berencana membangun pos damkar di beberapa titik. Hanya saja bekerja sama dengan pihak swasta.
Seperti di Kecamatan Purwosari, ia mengaku sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan pos damkar. "Di sana untuk meng-cover jika terjadi insiden kebakaran di beberapa wilayah," kata bupati.