PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pembangunan jamban sehat sebanyak 1.000 titik yang dilaksanakan oleh Pemkab Pasuruan di tahun 2022 baru mencapai 70 persen memasuki minggu ke III bulan November. Artinya, masih ada 30 persen sisa pekerjaan yang harus dirampungkan sebelum akhir tahun.
Menurut Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kabupaten Pasuruan, Eko Bagus, pembangunan 1.000 jamban di Kabupaten Pasuruan itu tersebar di beberapa kecamatan. Dari jumlah tersebut, sudah 830 titik yang terpasang.
Baca Juga: Proyek Revitalisasi Alun-Alun Bangil Tinggal Finishing
Mantan sekretaris DPU Bina Marga dan Bina Kontruksi itu menambahkan, berdasarkan hasil laporan, ada beberapa kendala dalam pembangunan jamban sehat. Misalnya saat akan dilakukan pengerjaan, pemilik rumah tidak ada di tempat lantaran bekerja atau bepergian. Sehingga berdampak pada penundaan pengerjaan jamban.
“Sebenarnya tidak ada kendala berarti. Hanya memang, pelaksanaan pembangunan jambanisasi tersebut baru dimulai sekitar September. Tapi kami yakin bisa merampungkan sisa pekerjaan sebelum akhir tahun,” ujarnya saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com.
Menurut Eko, sudah ada beberapa kecamatan yang pengerjaan jambannya mencapai 100 persen. Seperti Kecamatan Rejoso, Purwosari, Tosari, Gondangwetan, dan Lekok. Sementara yang progresnya 70 persen seperti kecamatan Bangil, Beji, dan Sukorejo.
Baca Juga: PT BKP Dilaporkan Soal Proyek Gedung BPBD Pasuruan, Lujeng: Lelang Sudah Sesuai Prosedur
Diberitakan sebelumnya, pembangunan jambanisasi ini dilakukan untuk menekan buang air besar sembarangan untuk mewujudkan Kabupaten Pasuruan open defecation free (ODF). Sebab, banyak warga yang belum memiliki jamban.
Pemkab Pasuruan menyiapkan anggaran Rp2,5 miliar yang bersumber dari DBHCHT untuk pembangunan jamban tersebut. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News