Menteri PDTT Panen Pisang Cavendish, Emil: Pemprov Dukung Pengembangan Ekspor

Menteri PDTT Panen Pisang Cavendish, Emil: Pemprov Dukung Pengembangan Ekspor Ilustrasi petani pateni pisang.

"Karena dia akan lewat provinsi juga atau dari APBD murni. Maka, kami salut bahwa ternyata hasil pisang di Bondowoso bagus daripada tempat lain. Bondowoso siap-siap jadi banana republik," tandasnya.

Besarnya pangsa ekspor buah-buahan dunia, khususnya komoditas pisang, menjadi peluang bagi Indonesia khususnya Jatim untuk terus meningkatkan produksi baik dari segi kuantitas, kontinuitas, maupun kualitas.

Sejalan dengan hal ini, Pemprov Jatim turut mendorong pelaksanaan program pengembangan hortikultura berorientasi ekspor untuk mensubstitusi impor produk hortikultura dan meningkatkan pemerataan ekonomi daerah.

"Data eksportasi komoditas pertanian di Jatim selama 15 hari periode 16-30 Desember 2021, volume ekspor mencapai 142,275 ton dengan nilai Rp2,71 triliun rupiah yang terdiri dari nilai ekspor komoditas hortikultura senilai Rp297 miliar atau 10,96 persen dari total ekspor," jelasnya.

Dengan demikian, Wagub Emil menegaskan bahwa Pemprov Jatim memberi apresiasi atas inisiatif pelaksanaan program ini untuk mendorong petani membangun model bisnis korporasi dengan skala ekonomi yang efisien. Sehingga dapat mempermudah petani dalam mengakses pembiayaan, teknologi dan memperkuat pemasaran produk.

"Kerja sama kemitraan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan swasta, dan petani adalah solusi yang diharapkan untuk meningkatkan produktivitas, daya saing, dan kontinuitas produk pisang cavendish sehingga dapat memenuhi kebutuhan baik bagi pasar lokal maupun pasar global," tandasnya.

Didampingi Sesmenko Perekonomian Suswijono Moegiarso, Sekjen Kemenkeu RI Heru Pambudi, Bupati Bondowoso Salwa Arifin, jajaran Kemendes PDTT, dan Forkopimda Bondowoso, Halim Iskandar berkomitmen akan memperluas lahan untuk penanaman pisang cavendish berorientasi ekspor. Bersama Pemprov Jatim dan Bupati Bondowoso.

"Kebun pisang terbaik yang ada di Jatim. Alhamdulillah kita sudah berkomitmen bahwa Kemendes, Pemprov Jatim, Menko Perekonomian, dan Bupati Bondowoso segera memperluas lahan untuk melakukan penanaman pisang cavendish yang orientasinya ekspor. Terpenting ekspor, karena permasalahan produksi ada pasar. Tapi ini jelas pasarnya," ujar Halim Iskandar usai melakukan panen pisang.

Agar mampu mewujudkan ekspor pisang cavendish yang mana pasarnya sudah didapatkan, Halim Iskandar menuturkan bahwa Kemendes PDTT akan membentuk BUMDesa Bersama. Skemanya, kata dia, BUMDesa dibentuk supaya setiap desa yang memiliki sekian ratus hektar sawah mudah untuk dikoordinasikan.

"Supaya koordinasinya mudah makanya kita siapkan kegiatan yang jelas salah satunya dengan membangun sinergitas dengan ," tuturnya. (dev/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO