MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Ancaman menggoyang pemerintahan Jokowi-JK memasuki fase serius. Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Mojokerto Bersatu (ARMB) menyerukan aksi perlawanan terhadap pemerintahan yang baru seumur jagung, siang tadi (18/5).
Gabungan elemen FSPMI, FNPBI, Pemuda Garuda Bersatu, Paguyuban PKL dan Kobar mengajak seluruh masyarakat untuk menggelar aksi turun jalan pada Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei mendatang. Ajakan ini disampaikan melalui penyebaran formulir berisi ajakan pada masyarakat untuk turun jalan pada hari bersejarah yang telah membuat rezim Soeharto juga harus menyerahkan kekuasaannya pada rakyat.
Baca Juga: Mahasiswa UTM Ajak Masyarakat Siaga Meski RUU Pilkada Dibatalkan: DPR RI dan Jokowi Bisa Bermanuver
Mereka menilai, pemerintah saat ini telah menyengsarakan rakyat dan membuatnya makin sengsara. "Dibawah pemerintahan Jokowi-JK makin jauh dari kesejahteraan. Rezim ini tukang menaikan BBM dan tidak memberi kesempatan rakyat menikmati kekayaan alamnya," seru jubir ARMB, Slamet Khusairi alias Toyek.
Para aktivis ini mengaku telah menemukan fakta bahwa bahwa pemerintahan ini bersifat kapitalis yang dan hanya menguntungkan kelompok borjuis.
Tidak hanya menyerukan perlawanan terhadap Jokowi-JK, para aktivis ini juga mengecam kebijakan pemerintah yang tidak pro PKL. Ini diutarakan dalam beberapa tuntutan seperti mencabut perda anti PKL, pembubaran Dewan Pengupahan, menaikkan upah buruh sampai 50 persen dan menyelesaikan kasus perburuan.
Baca Juga: Tolak Masa Jabatan Kades 9 Tahun, Puluhan Mahasiswa Geruduk Kantor DPRD Kabupaten Kediri
"Ayo masyarakat bergabung dan serukan perlawanan," tandas Toyek.
Aksi pembagian selebaran ini dilakukan didepan kantor Pemkot Mojokerto dan perempatan jalan Gajah Mada depan pemandian Sekarsari. Aksi damai ini diawasi puluhan polisi setempat. (yep/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News