SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Pemkab Sumenep menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) tahun ini. Derma itu berupa BLT BBM dan beasiswa.
Sekdakab Sumenep, Edy Rasiyadi, mengatakan bahwa bantuan tersebut ialah ikhtiar pemerintah daerah setempat untuk membantu dan mengurangi beban masyarakat, khususnya para buruh tani tembakau dan pabrik rokok, masyarakat terdampak kenaikan harga BBM, serta para mahasiswa kurang mampu.
Baca Juga: Sapa Pekerja Pabrik Sampoerna, Khofifah Komitmen Perjuangkan Kesejahteraan Pekerja dengan DBHCHT
“Pastinya, BLT melalui program dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) 2022, yang diprioritaskan untuk para pelaku industri tembakau, di antaranya buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok,” ujarnya saat menyerahkan bantuan di Pabrik Rokok HS Jaya, Senin (26/12/2022).
Ia menjelaskan, hal ini juga dalam rangka mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) kepada para mahasiswa kurang mampu, memprogramkan beasiswa kepada mereka yang sedang menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi dalam negeri.
“Beasiswa ini bukan penuh untuk mengikuti pendidikan di perguruan tinggi, namun sebagai bukti bahwa pemerintah daerah hadir untuk mengurangi beban biaya kepada para mahasiswa berprestasi yang kurang mampu dalam mengikuti proses pendidikan di perguruan tinggi,” paparnya.
Baca Juga: RSUD Lawang Manfaatkan Anggaran DBHCHT untuk Tingkatkan Fasilitas Kesehatan
Menurut catatan atau data jumlah bantuan yang diserahkan saat ini, untuk penerima BLT DBHCHT sebanyak 9.315 orang, BLT BBM sebanyak 2.484 orang, dan penerima bantuan beasiswa sebanyak 139 orang.
“Tentunya dalam merealisasikan bantuan ini harus sesuai dengan aturan yang ada. Agar tidak bermasalah di kemudian hari,” kata Edy. (aln/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News