Rektor IKHAC Mojokerto Ditangkap Polisi Madinah karena Fasih Bahasa Arab

Rektor IKHAC Mojokerto Ditangkap Polisi Madinah karena Fasih Bahasa Arab Rektor Institut Pesantren KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Dr KH Mauhibur Rohman atau yang akrab disapa Gus Muhib. Foto: BANGSAONLINE

MADINAH, BANGSAONLINE.com - Dr KH Mauhibur Rohman (), Rektor Institut Pesantren KH Abdul Chalim () Pacet Mojokerto Jawa Timur ditangkap polisi Madinah. Alumnus Universitas Al Azhar Mesir itu ditangkap polisi saat berbincang-bincang dengan warga Arab di sekitar .

Polisi itu curiga karena fashih berbahasa Arab dan wajah serta gaya bicaranya terlihat paham situasi dan lokasi Madinah.

Baca Juga: Jualannya Diborong Kiai Asep, Pedagang Pasar Pugeran: Kami Setia Coblos Paslon Mubarok

"Saya sudah menjelaskan bahwa saya jamaah umroh. Tapi polisi itu tak percaya. Dia bilang kadzabta (Anda bohong)," tutur kepada BANGSAONLINE.com di Madinah, Rabu (4/1/2023). 

Saat diwawancarai BANGSAONLINE.com di sekitar , didampingi Dr Eng Fadly Usman, Wakil Rektor dan Prof M Mas'ud Said, Ph.D, Direktur Pascasarjana Unisma Malang serta M Mas'ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.

Dr Eng Fadly Usman (kiri), Prof Mas'ud Said dan Dr KH Mauhibur Rohman di Madinah. Foto: BANGSAONLINE

Baca Juga: Jelang Debat Kedua Pilgub Jatim 2024, Khofifah Didoakan Kiai Asep

Tampaknya polisi sudah lama mengamati gerak-gerik . Polisi itu tak percaya jamaah umroh.

"Polisi itu langsung menanyakan iqomah," tutur lagi. 

Tentu saja  kelabakan. Apalagi saat itu tak bawa paspor atau identitas lainnya.

Baca Juga: Emil Dardak Puji Gus Barra Berilmu Tinggi, Punya Jejaring Luas, Rubaie: Dekengani Pusat

"Dokumen saya ada di hotel. Saya kan gak biasa bawa paspor," kata .

Polisi makin tak percaya. Bahkan polisi langsung mau menggelandang ke mobil untuk dibawa ke kantor polisi.

Tapi masih berusaha untuk memberi penjelasan. kemudian kontak pengurus KBIH PT Auva Eqtena Nahdha, tempat ia membimbing jamaah haji agar dikirim dokumen lewat Pdf. Tapi polisi sudah terlanjur curiga dan tak percaya.

Baca Juga: Gus Barra dan Kiai Asep Borong Dagangan, Pedagang Pasar Kutorejo Bersyukur dan Mantap Pilih Mubarok

Akhirnya bersumpah bahwa ia benar-benar jamaah umroh. Bahkan pembimbing jamaah umroh "Saya mengatakan bawa saya ini Rektor. Sumpah billahi warrasul saya tidak bohong," kata kepada polisi itu.

Akhirnya ada atasan polisi menengahi. "Dia bilang dia () tak mungkin bohong," tutur .

Pelataran Madinah. Foto: BANGSAONLINE

Baca Juga: 3.000 Relawan Barra-Rizal Ikuti Bimtek Saksi, 20 Rombong Bakso, Tahu Thek dan Soto Gratis Ludes

Akhirnya dilepas. Tapi pengalaman ini bagi sangat berkesan terutama sebagai pembimbing umroh dan haji. "Itu terjadi pada tanggal 21 lalu," katanya.

memang telah berkali-kali membimbing jamaah haji dan umroh lewat KBIH milik Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur. memang menantu Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pesantren Amanatul Ummah yang santrinya mencapai puluhan ribu. adalah suami Ning Imah, putri kedua

Namun memaklumi sikap polisi Madinah. "Karena dulu di sini (Madinah) banyak pendatang ilegal. Umroh lalu gak kembali," kata . (tim)

Baca Juga: Antusias Masyarakat Sambut Gus Barra Borong Dagangan di Pasar Trawas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO