MALANG, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya bagi masyarakat pedesaan, Dinas kesehatan Pemerintah Kabupaten Malang bekerja sama dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat dengan menyiapkan desa siaga kesehatan.
Persiapan itu dilakukan Dinkes dengan sosialisasi di bidang kesehatan masyarakat pedesaan. Sebanyak 396 kepala desa yang ada di wilayah Kabupaten Malang diberi bekal soal kesehatan. Ada delapan tahapan bagi Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) untuk melakukan sosialisasi kepada para kepala desa. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan Program Bupati Malang apa yang disebut Desa Siaga.
Baca Juga: Plt Bupati dan Kepala DPUBM Malang Tinjau Pembangunan Gondanglegi-Balekambang
“Program desa siaga ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada setiap warga desa yang membutuhkan. Pelayanan itu seperti proses kelahiran, penanganan orang sakit yang dirujuk ke rumah sakit,” kata dr. Abdurrahman Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang yang akrab dipanggil Gus Dur ini pada BANGSAONLINE.com Selasa (26/5).
Program Desa Sehat ini didukung Kepala Desa, Perangkat desa, Bidan Desa, dan Tim Kesehatan Desa. Terkait dengan ambulan, menurut Abdurrahman, bukan berarti Dinkes harus membelikan ambulan. Melainkan, Kades yang harus memberdayakan potensi desa yang ada. Warga desa yang memiliki mobil bisa diberdayakan untuk menjadi alat angkut ketika ada warga yang sakit.
“Kapan saja diperlukan untuk keperluan pengobatan bagi warga, alat transportasi tersebut sudah siap untuk memberikan pelayanan. Perlu diketahui, Dinas Kesehatan ini hanya sebatas sebagai Pembina bagi terwujudnya Desa Siaga tersebut,” ujar Gus Dur.
Baca Juga: Pemkab Malang bersama Bea Cukai Musnahkan Hasil Penindakan Rokok Ilegal dan MMEA
Desa Siaga, selain untuk turut serta memberikan pelayanan kesehatan kepada warga desa, juga untuk mengevaluasi jenis penyakit yang dikeluhkan oleh setiap desa. Hal itu nantinya sebagai pemetaan wilayah, mengingat setiap desa mempunyai karakter sendiri-sendiri dalam jenis penyakit yang diderita warga. Seperti di daerah kecamatan Pakis, Kepanjen, Dau dan lainnya adalah daerah endemik nyamuk demam berdarah.
“Nanti kalau sudah dipetakan seperti itu, tentu pihak kami (Dinas Kesehatan Pemkab Malang red) akan lebih mudah untuk mengantisipasi keluahan warga masing-masing desa tersebut,” pungkas dr. Abdurrahaman. (thu/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News