TUBAN, BANGSAONLINE.com - Aktivis pemuda muhammadiyah Kabupaten Tuban, Edi Tholib menyatakan, 60 anggota panwaslucam yang sudah ditetapkan oleh Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten (Panwaslukab) Tuban dinilai rawan titipan. Tidak hanya rawan titipan dari partai politik, melainkan organisasi masyarakat (ormas) juga ikut menitip anggotanya untuk menjadi panwaslucam.
“Sudah biasa, pada saat momen pemilu yang sekarang ini, apalagi soal panwaslu, sering ada titip-titipan,” kata Edi Tholib ketika dikonfirmasi BANGSAONLINE.com melalui selulernya, Kamis (28/5)
Baca Juga: Kapolres Kediri Kota Bersama Dandim 0809 Cek Kesiapan Logistik Pilkada 2024 di Gudang KPU
Menurutnya, soal titipan baik dari parpol maupun ormas untuk menjadi anggota panwaslucam dimungkinkan masih ada. Bahkan, jika dilihat dari data anggota panwaslucam yang sudah ditetapkan oleh Panwaskab Rabu kemarin, terlihat banyak nama aktivis yang terdaftar sebagai anggota panwaslucam.
“Titipan dari parpol saya kira minim, akan tetapi kalau titipan dari ormas dimungkinkan masih banyak,”lanjutnya.
Lanjut Edi sapaan akrabnya, meminta pada panwaskab agar terbuka terkait hasil fit ad proper test atau uji kelayakan dan kepantasan yang dilakukan 119 peserta saat melalui ters wawancara. Bahkan, bila perlu hasil dan nilai tes setiap peserta dipublikasikan kepada media secara detail dan gamblang. Sehingga, dengan cara itu publik tidak bertanya-tanya terkai panwaslucam yang sudah dinyatakan lolos oleh paswaskab Tuban.
Baca Juga: Rutan Perempuan Kelas IIA Surabaya Mulai Sosialisasikan Tahapan Pilkada 2024 ke Warga Binaan
“Bila perlu semua media diberi info terkait soal kelulusan, akan lebih bagusnya hasil tes setiap peserta dibeberkan pada media, maka dengan cara itu akan tampak transparansinya,” terangnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Panwaslukab Tuban, Sullamul Hadi membantah tudingan terkait titipan parpol maupun ormas. Menurutnya, penetapan 60 panwaslucam sudah sesuai dengan prosedurnya. Bahkan, saat tes wawancara diberlakukan secara tertutup dan langsung diuji oleh aggota panwaslukab secara ketat.
“Tidak ada yang namanya titip-tipan, semuanya dilalui dengan benar dan sesuai hasilnya. Jadi kalau hasilnya paling tinggi, iya itu lolos,”kilahnya.
Baca Juga: Debat Publik Terakhir Pilwali Blitar Gunakan Bahasa Jawa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News