GRESIK, BANGSAONLINE.com - Polres Gresik belum bisa mengungkap motif pembunuhan dua korban, satu laki-laki dan satu perempuan yang dikubur bertumpuk di hutan jati di Desa Surowiti Kecamatan Panceng yang diketemukan pencari rumput, Madenan, warga sekitar Selasa (26/5) petang. Sebab, hingga Kamis (28/5), polisi belum bisa melacak identitas kedua korban.
Bahkan, Polres Gresik belum memiliki bukti sebagai petunjuk awal untuk melacak identitas korban. Baik petunjuk berupa identitas korban maupun laporan warga yang kehilangan anggota keluarga.
Baca Juga: Identitas Perempuan Korban Mutilasi di Jabon Sidoarjo Belum Terungkap
"Kami masih kesulitan melacak identitas kedua korban. Sebab, kami belum menemukan bukti apapun untuk mengidentifikasi kedua korban," kata Kapolres Gresik, AKBP Ady Wibowo, Kamis (28/5).
Meski begitu, lanjut Ady, Polres Gresik dibantu Polda Jatim dan polres sekitar terus berupaya mencari tahu identitas kedua korban yang dikubur dalam satu lubang itu. Sebab, melacak identitas kedua korban merupakan hal yang penting dan harus dilakukan pertama kali untuk mengungkap motif pembunuhan kedua korban.
Karena dengan berbekal identitas kedua korban, petugas akan bisa mencari tahu melalui keterangan orang-orang, seperti keluarga korban. "Yang penting identitas dulu. Karena dari identitas itu kami bisa melacak pelaku pembunuhan," jelas Ady.
Selain itu, dengan identitas tersebut, tim forensik Polda Jatim juga akan bisa mengetahui siapa keluarga korban. Polisi akan lakukan tes DNA atau gigi keluarga yang mengaku kehilangan keluarga. "Nanti kalau sudah ada warga yang melaporkan kehilangan keluarga, maka kami bisa lakukan tes DNA. Langkah itu untuk membuktikan kedua korban itu keluarga yang mereka cari atau bukan," katanya.
Ady menjelaskan, jasad kedua korban saat diketemukan sangat sulit dikenali secara fisik. Sebab, jasad kedua korban sebagian sudah hancur, karena diduga telah dimakan binatang buas. "Karena itu, harapan kami cepat ada keluarga yang melapor, sehingga kami bisa cepat melacak identitas korban dan membongkar motif pembunuhan tersebut," terangnya.
Polres Gresik sendiri tambah Ady, terus mengembangkan informasi untuk melacak identitas korban dengan cara mengajak dan menginformasikan kepada masyarakat yang merasa kehilangan keluraga agar lapor ke Polsek atau Polres terdekat.
Kalau sebelumnya, jajaran Polres yang diminta itu Polres terdekat dengan Polres Gresik, seperti Polres Lamongan, Tuban, Bojonegoro dan Sidoarjo, sekarang penyebaran informasi kematian kedua korban diperluas hingga Polda Jateng. "Kami juga meminta bantuan di jajaran Polda Jateng untuk menginformasikan temuan kedua mayat," pungkas Ady. (hud/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News