SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seorang pria bernama Asep (35) asal Bangkalan, percaya diri saat melakukan aksi kejahatan curanmor, lantaran mempunyai jimat.
Aksi curanmor yang dilakukan tersangka, dibantu oleh temannya bernama Khotib dengan target sekitaran Jalan Panjang Jiwo, Surabaya.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Mereka mengaku, dari Bangkalan menuju Panjang Jiwo, menggunakan jasa layanan Ojek Online dengan biaya sekitar Rp150 ribu.
Sesampainya di Panjang Jiwo, sekitar pukul 04.00 WIB, mereka berdua mencari target sasaran dengan cara jalan kaki.
Dalam melakukan aksinya, asep menggunakan pakaian bawahan sarung agar terkesan seperti warga yang hendak berangkat atau pulang dari masjid.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Selain itu, tersangka percaya diri melakukan kejahatan curanmor karena memiliki dua jimat, yaitu jimat yang ada di sabuknya dan jimat yang di kalungkan. Jimat tersebut, dipercaya bisa menghilang. Namun, karena salah baca mantra, Asep justru bonyok dihajar warga.
Saat itu pelaku gagal kabur saat tertangkap basah mencuri motor Honda Beat bernopol L 2023 FZ, milik Daud Suwarsono, warga Medayu Utara.
Sedangkan, temannya, Khotib masih jadi buronan lantaran kabur membawa sepeda motor hasil curian tersebut.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Kekasih Lindawati Tersangka Pembunuhan Janda di Ngaglik Surabaya
Saat jumpa pers, Asep mengaku bahwa jimat yang dimiliki berisi beberapa barang sisi organ tubuh ibunya.
“Maksudnya itu adalah beberapa rambut dan kuku ibu saya juga ada kain yang sisa hasil membasuh kaki ibu saya,” akui Asep, Senin (20/2/2023).
“Karena waktu itu saya Gugup sehingga saya membaca mantra agak keliru juga sehingga ambil motor tidak lancar, selain itu bukan saya yang selamat, malah teman saya...,” sesal Asep.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Sementara itu, Kapolsek Tenggilis Mejoyo, Kompol Dwi Okta Herianto mengatakan, pencurian ini, bermula dari kedua pelaku berangkat ke Surabaya dengan menggunakan ojek online dari Bangkalan. Satu motor, dinaiki tiga orang. Lalu, keduanya memutuskan turun di Panjang Jiwo.
"Turun dari ojek mereka jalan tiga gang. Lihat motor diparkir lengah, diambil," ujarnya.
Ia mengatakan, motor itu kemudian dituntun sekitar 50 meter dari rumah korban. Ternyata si pemilik keluar rumah.
Baca Juga: Polisi Tunggu Hasil Autopsi Jasad Janda Dua Anak yang Tewas di Ngaglik Surabaya
“Korban melihat sepeda motornya dituntun orang tak dikenal langsung teriak-teriak maling,” tutur Dwi Okta.
Teriakan korban itulah, lanjutnya, membuat warga keluar rumah. Khotib yang menguasai setir langsung menyalakan kendaraan dan menancap gas. Nah, ketika Asep hendak melompat sarungnya nyangkut di handle sepeda motor.
"Jadi maling ini apes karena salah baca mantra, juga salah pakai kostum," pungkasnya. (rus/sis)
Baca Juga: Otak Penyekapan 12 Perempuan di Sememi Lolos, Penjaga Rumah Ditindak Tipiring
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News