SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Aksi pencabulan yang dilakukan oleh salah satu oknum guru SD/MI AL Hikmah, Kapas Madya, Surabaya, hingga saat ini korban bertambah setiap harinya dan berjumlah 10 siswa.
Dugaan pencabulan oleh terduga pelaku bernama Arif Syaifudin warga Kandangan Gunung, yang juga merupakan guru kelas 4 ini, diketahui oleh para orang tua murid, Sabtu (12/2/2023).
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Beberapa wali murid setelah mengetahui anaknya telah dicabuli, mereka bersama-sama menggeruduk sekolahan SD/MI Al Hikmah, Kapas Madya, Senin (14/2/2023).
Kedatangan para orang tua itu pun, diakui oleh Kepala Sekolah SD/MI Al Hikmah, Alaika Habibul Rahman.
“Awalnya ada satu orang tua melaporkan ke kami, dan berikutnya datang dua orang tua lagi hingga sampai delapan dan terhitung hari ini karang sudah 10 orang melaporkan,” katanya kepada BANGSAONINE.com, Senin (20/2/2023).
Baca Juga: Polisi Tetapkan Kekasih Lindawati Tersangka Pembunuhan Janda di Ngaglik Surabaya
Hingga akhirnya, salah satu korban melaporkan kejadian tersebut ke PPA Polrestabes Surabaya, Jumat (18/2/2023). Namun, sebelumnya pihak sekolah, sudah melakukan pemecatan terhadap Arif Syaifudin.
Salah satu guru menunjukkan surat pemecatan terhadap pelaku pencabulan, Arif Syaifudin.
“Yang bersangkutan telah kami pecat dari guru Sekolahan, dengan alasan telah membuat keresahan para orang tua murid selain itu melakukan tindakan kriminalitas,” tambahnya
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Dari informasi yang dihimpun, total keseluruhan siswa yang mengalami pencabulan sejumlah 10 anak. Diantaranya, ASY(10), SH(11), NK(10), AML(10), IRF(11), NY(10), JH(11), DS(10), dan VR(10). Dari kesepuluh siswa tersebut, merupakan siswa kelas 4 dan bertempat tinggal di sekitar sekolah.
Salah satu warga di Sekolah SD/MI Al Hikmah, Ifa juga menceritakan, bahwa tetangganya yang memiliki anak berinisial ASY melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Saat melaporkan, korban memberikan pengakuan, bawa pernah dicabuli dengan cara tangannya di isolasi di ruang guru yang jarang digunakan.
“Tetangga saya yang rumahnya dari sekolahan hanya berjarak 40 meter itu, anaknya kelas 4 mengaku bahwa dicabuli dengan cara harus mengulum alat vital sang pelaku, sedangkan kedua tangan ASY diikat menggunakan isolasi,” kata Ifa, yang berjualan di Halaman lapangan Balai RW.
Baca Juga: Polisi Tunggu Hasil Autopsi Jasad Janda Dua Anak yang Tewas di Ngaglik Surabaya
Aksi yang telah dilakukan Arif Syaifudin, sempat membuat warga sekitar tidak percaya, karena tersangka terkesan orangnya sopan dan alim terhadap warga sekitar sekolah.
Atas laporan pencabulan terhadap beberapa siswa yang sudah dilaporkan ke Polrestabes Surabaya, pihak Kasubnut PPA, Iptu Tri Wulandari tidak memberikan keterangan panjang.
“Sebentar mas ini masih melakukan penyelidikan dan kita menuju ke Kabupaten Jombang,” ujarnya, Senin (21/2/2023). (rus/sis)
Baca Juga: Otak Penyekapan 12 Perempuan di Sememi Lolos, Penjaga Rumah Ditindak Tipiring
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News