Pengusaha Muda Ikan Mas Koki asal Tulungagung Raup Omzet Miliaran Rupiah

Pengusaha Muda Ikan Mas Koki asal Tulungagung Raup Omzet Miliaran Rupiah

TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Azama Muhammad Khoirudin alias Jack Starfish (23) salah satu asal Desa Wajaklor, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung telah berhasil mengembangkan budidaya ikan hias Mas Koki hingga mampu meraup pendapatan milyaran rupiah hanya beberapa bulan saja.

"Sejauh ini permintaan ikan Mas Koki Tulungagung sangat bagus. Pencapaian tertinggi selama enam bulan pernah mencapai 1,5 Milyar kotor, sekarang produksi ikan tetep lancar, penjualan cukup normal," kata Azama.

Dia mengaku, bergelut dunia hobi ini telah berjalan 6 tahun. Menurut dia, budidaya ikan hias adalah bisnis yang dapat membantu meningkatkan ekonomi keluarganya.

"Kami rintis pembudidayaan ikan Mas Koki ini sejak tahun 2016 lalu. Sampai sekarang permintaan cukup tinggi sehingga kami tidak sendiri harus bekerjasama dengan peternak ikan lainnya," ujarnya pada BANGSAONLINE.com, Sabtu (18/03/2023).

Azama mampu menjual ikan hias ke seluruh wilayah provinsi Indonesia hingga menyasar permintaan pasar ekspor dari Vietnam dengan harga jual cukup fantastis.

"Saat ini fokus memenuhi permintaan pasar dari Vietnam. Pengiriman 2 bulan sekali. Kirim paling banyak hanya 15 ekor saja, harga per ekor 4 juta," papar Jack sapaan akrab Azama.

Jaringan konsumen dari Indonesia yang berhasil disasar adalah seluruh pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Papua, Sulawesi, Ternate, dan lainnya.

"Insallah dari Sabang sampai Merauke sudah pernah kirim, hampir seluruh provinsi ada pembelinya," tambahnya

Dari beberapa wilayah provinsi itu, permintaan tertinggi adalah Medan, Pontianak, Lombok, Batam, Pangkalpinang, Tanjungpandan, Manado serta Jayapura.

"Diwaktu pandemi lalu. permintaan tertinggi adalah Jayapura padahal estimasi biaya kirim mencapai 2 juta lebih, sekarang Medan," imbuh Jack

Jack Starfish menjelaskan, ada lima jenis ikan yang dibudidaya, diantaranya adalah koki oranda, koki mutiara, koki rancu, koki riokin, mata kantong balon.

"Dari beberapa jenis itu terbagi menjadi beberapa macam turunan dan warna khasnya. harganya pun tidak sama," jelasnya

Lanjut dia, patokan satuan harga ikan itu tergantung pada jenis, ukuran dan grade. Kalau ikan masuk jenis grade A maka harga tergantung penjual, sedangkan grade C maka harga jual mengikuti harga pasar.

"Ikan yang bagus biasanya punya kategori tersendiri, dan harga tergantung penjualnya bisa jadi sangat lebih mahal dibandingkan dengan ikan yang masuk di grade C," ungkapnya

Digitalisasi adalah sarana promosi untuk memperluas jangkauan pasar dengan memanfaatkan platform digital dan media sosial yang ada.

"Dengan marketplace jangkauan pasar bisa kita dapatkan lebih luas, kami juga menjual melalui Facebook, Instagram dan lainnya," tutupnya (fer/ns)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO