KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (PSDA) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menyiapkan sejumlah tenaga ahli dari perguruan tinggi dan tenaga profesional.
Hal itu dilakukan, karena organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemkot Mojokerto, akan diutus menjadi Koordinator tujuh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Baca Juga: Paslon Fren Komitmen Tingkatkan Layanan Kesehatan Lewat Program UHC dan Home Care Service
Ketujuh unit usaha daerah tersebut, diantaranya enam puskesmas dan RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo.
Peralihan kendali monitoring dan evaluasi (Monev) BLUD tersebut, mengacu pada terbitnya Permendagri Nomor 79 tahun 2018, tentang BLUD dan Perwali No 95 tahun 2020, tentang SOTK Kota Mojokerto, terkait tugas dan pembinaan Kota Mojokerto.
Dalam terbitnya kedua surat tersebut, tugas dan fungsi yang selama ini diampu oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) selaku pembina Teknis dan BPKPD, selaku pembina keuangan kewenangan tersebut, ditambahkan oleh Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam.
Baca Juga: Berkat Sejumlah Inovasi RSUD dr. Soegiri Lamongan Raih Penghargaan
"Kami merangkul tenaga ahli dari perguruan tinggi atau tenaga profesional di bidangnya untuk mengoptimalkan kinerja, keuangan dan pelayanan kepada masyarakat," Kata Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam (PSDA) Kota Mojokerto, Ary Setiawan, Senin (20/3/2023).
Ia berharap, di bawah koordinasi satuan kerja BLUD di Kota Mojokerto lebih terarah.
"Tujuan dari wewenang baru ini kan untuk memberikan pemahaman dan menyamakan persepsi. Melalui monev ini nantinya penilaian kinerja serta penyiapan perumusan kebijakan pengelolaan BLUD Kota Mojokerto makin mantap, " tuturnya, sai memimpin rakor implementasi tugas dan fungsi pembinaan BLUD Kota Mojokerto.
Baca Juga: Soal Dugaan Malapraktik Bayi Lahir Kepala Terpisah, ini Pernyataan Kadinkes Bangkalan
Lebih lanjut, Ary mengatakan, fungsi pembinaan yang dilaksanakan satu tahun sekali ini, dapat menuntaskan problem di level BLUD.
"Kita mendorong misal agar targetnya tercapai. Kalau ada kendala, maka kita akan meminta ahli berkompeten dari perguruan tinggi dan atau tenaga ahli profesional membantu mengurai problem yang ada, " pungkasnya. (yep/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News