SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak, menegaskan bahwa pihaknya mendukung proyek strategis nasional untuk mereaktivasi jalur kereta api di Madura.
Ia menyebut, Gubernur Khofifah telah bersurat pada Menteri Perhubungan agar mendorong percepatan reaktivasi sejumlah jalur kereta api di Jawa Timur, termasuk di antaranya adalah reaktivasi jalur kereta api di Madura.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
“Ibu gubernur telah bersurat ke Kementerian Perhubungan untuk mendorong percepatan program reaktivasi dan peningkatan jalur kereta api di wilayah Jawa Timur, termasuk di antaranya reaktivasi kereta api di Madura,” ujarnya dalam FGD Reaktivasi Kereta Api Madura, Selasa (21/3/2023).
Emil menjelaskan, surat yang dikirimkan tersebut tertanggal 9 Februari 2023. Menurut dia, reaktivasi jalur kereta api Madura telah masuk dalam 7 besar prioritas reaktivasi jalur mati Jatim, berdasar pada Kajian Direktorat Perkeretaapian Kementerian Perhubungan di tahun 2022.
“Jalur reaktivasi kereta api Madura dengan rute Kamal-Bangkalan-Sampang-Pamekasan-Sumenep ini masuk dalam prioritas ke tujuh kajian tersebut. Maka bersama sama kita dorong menjadi number one priority,” paparnya.
Baca Juga: Ikhtiar Ketuk Pintu Langit, Khofifah Hadiri Shalawat Akbar Bersama Ribuan Masyarakat Gresik
Tidak hanya itu, wagub juga menegaskan bahwa reaktivasi jalur kereta api di Madura ini telah tertuang dalam daftar proyek strategis nasional di Peraturan Presiden (Perpres) nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Ia mengakui, untuk me-reaktivasi jalur kereta Madura dibutuhkan biaya yang tidak sedikit, dan berdasarkan kajian Kemenhub, nilai investasi yang dibutuhkan mencapai Rp3,375 triliun, yang diharapkan PT KAI bisa mendanai proyek tersebut. Namun, kata Emil, dilihat dari nilainya yang besar, kemungkinan akan kesuitan jika reaktivasi tersebut hanya menhandalkan PT KAI.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
"Tapi kayaknya tanpa campur tangan pemerintah berat. Tapi sejauh ini ada progres yang menggembirakan. Kereta api adalah moda transportasi yang merakyat kalau harganya terjangkau. Kalau sudah jalan, pariwisata terdongkrak," tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPP Madura Asli (Madas), Berlian Ismail Marzuki yang juga hadir dalam forum ini mengatakan, warga Madura sangat menantikan pembangunan infrastruktur yang menyambungkan Pulau Garam tersebut. Baik itu proyek pembangunan Tol Trans Madura, maupun reaktivasi jalur kereta Madura.
Berlian pun menjelaskan alasan warga Madura banyak yang lebih memilih merantau ketimbang tinggal di tanah kelahirannya. Itu tak lain karena keterbatasan infrastruktur di sana, membuat pengembangan daeeah sulit dilaksanakan, alhasil masyarakat lebih memilih merantau dalam upaya mencari penghidupan yang layak.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Pakar transportasi dari ITS, Hera Widyastuti, menjelaskan kereta api merupakan trasportasi massal yang apabila benar-benar bisa dioperasikan maka akan sangat mengurangi kemacetan. Apalagi jalan penghubung Pulau Madura hanya ada satu ruas, dan rawan macet mengingat di waktu-waktu tertentu serinh dilaksanakan pasar tumpah.
Reaktivasi jalur kereta Madura juga disebutnya akan menimbulkan efek domino terhadap banyak sektor. Terutama sektor pariwisata Madura yang sejauh ini jarang terjamah akibat minimmya infrastruktur.
"Harapannya dengan pergerakan transportasi ini bisa mengangkat PDRB dari daerah-daerah yang dilewati," kata Hera.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur, Aliyadi Mustofa mengapresiasi gagasan besar pemerintah yang merancang Perpres 80 tahun 2019, yang di dalamnya memuat proyek reaktivasi jalur kereta Madura. Pria berdarah Madura itu meyakini, jika terealisasi, proyek tersebut akan sangat menguntungkan masyarakat Madura.
"Walau tidak segampang membalikan telapak tangan, ini perlu kita dukung," kata Ali. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News