BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Anggota DPRD Bangkalan menyayangkan pembacokan yang tejadi di depan umum menjelang pesta demokrasi tingkat desa gelombang ke-2. Sebab, lokasi kejadian yang menewaskan warga Kecamatan Klampis itu tak jauh dari aparat yang sedang bertugas.
"Kejadiannya di dekat polisi yang sedang melakukan pengamanan DPMD, kok bisa terjadi. Adanya polisi di sana, harusnya bisa mencegah terjadinya hal-hal tidak diinginkan, seperti bentrok dan semacamnya," kata anggota Komisi C DPRD Bangkalan, Musawwir, Rabu (5/4/2023).
Baca Juga: Dukung Program KPN, Kapolres Bangkalan Gelar Tanam Jagung Bersama Forkopimda dan Petani
Ketua Fraksi Keadilan Hati Nurani ini mengatakan bahwa kejadian tersebut merupakan salah satu kegagalan pihak berwajib, dalam mengamankan Pilkades serentak yang ditunda pemerintah daerah setempat beberapa hari itu.
"Jelas ini kegagalan pihak kepolisian dalam mengamankan Pilkades. Kan, sebelum mereka masuk ke DPMD, juga sempat meminta pengamanan ke Polres Bangkalan. Ternyata, meski ada pihak kepolisian bentrok tetap terjadi, malah mengakibatkan korban jiwa," tuturnya.
Menurut dia, harus ada personel keamanan yang siap siaga untuk mengamankan jalannnya pesta demokrasi di tingkat desa dengan ratusan peserta ini. Sebab, tidak menutup kemungkinan terjadi gesekan, sehingga harus ada pengamanan ketat.
Baca Juga: Ketua DPRD Bangkalan Ajak Seluruh Pihak Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada 2024
"Masa ada polisi di sana masih terjadi seperti itu, kejadian hanya beberapa langkah dari DPMD. Polisi yang melakukan pengamanan, tidak berbuat apa-apa. Bentrok terjadi, pelakunya tidak terdeteksi, kan aneh," pungkasnya. (fat/uzi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News