SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Hipertensi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai. Pasalnya, penyakit ini, salah satu pemicu masalah kesehatan yang berdampak fatal.
Menurut Kementerian Kesehatan, hipertensi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stoke, hingga gagal ginjal.
Baca Juga: Bisakah Daun Pepaya Menurunkan Hipertensi? Ini Faktanya
Hipertensi (tekanan darah tinggi) merupakan kondisi tekanan darah sistolik 140 mmHg bahkan lebih, serta tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih.
Normalnya, tekanan darah sistolik sekitar 120 mmHg dan diastolik 80 mmHG.
Penderita bisa dikatakan mengalami hipertensi saat hasil pengukuran tekanan darah selama dua kali berturut-turut, dalam waktu lima menit atau di dalam hari yang berlainan tetap tinggi.
Baca Juga: Benarkah Jahe Dapat Turunkan Hipertensi? Simak Penjelasannya
Agar hasil tensi atau pengukuran darah lebih akurat, penderita dianjurkan buang air kecil terlebih dahulu, tidak mengkonsumsi kopi, minuman beralkohol, tidak merokok, serta menenangkan pikiran.
Penyakit ini juga disebut silent killer, sebab gejala hipertensi selalu tidak spesifik dengan penyakit lainnya.
Menurut keterangan Kementerian Kesehatan dan WHO, gejala hipertensi ini yang perlu diwaspadai adalah
- Tengkuk, leher, dan punggung atas terasa berat dan pegal
- Sakit kepala, terutama di pagi hari
- Detak jantung tidak teratur
- Terkadang mimisan pada sebagian penderita
- Gangguan penglihatan atau pandangan kabur
- Telinga berdengung tanpa sebab jelas
- Kehilangan keseimbangan
Baca Juga: Simak 5 Manfaat Minum Madu Sebelum Tidur
Selain itu, penderita hipertensi berat bahkan merasakan kelelahan, mual, muntah, cemas, nyeri dada, hingga tremor. (rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News