SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Warga Desa Bogempinggir, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, yang hendak akan pergi ke Desa Sumberame, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik atau sebaliknya, kini semakin mudah dengan jembatan apung yang telah diresmikan hari ini, Kamis (15/6/2023).
Sebelum adanya jembatan, warga harus memutar sekitar tiga kilometer ke arah Timur menuju, atau menggunakan perahu tambang untuk menyeberangi sungai.
Baca Juga: Sejoli di Wonoayu Sidoarjo Diamankan saat Akan Transaksi Sabu Sistem Ranjau
Ketua Bumes Kidang Kencono, Desa Sumberame, Ahmad Zainuri menuturkan, jembatan ini, memiliki lebar 2,5 meter dengan panjang 45 meter.
Jembatan yang dikerjakan selama 2 minggu ini, menggunakan 80 drum plastik dan kayu Mahoni. Namun sampai saat ini, dirinya belum menghitung total dana yang telah dihabiskan.
“Awalnya di lokasi ini merupakan dermaga penyeberangan perahu tambang. Nah, pembangunan jembatan apung ini sangat bermanfaat bagi warga dua desa di dua kabupaten. Kini mereka bisa lebih cepat dan lebih aman melalui jembatan apung ini,” tuturnya.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Untuk melewati jembatan apung ini, sepeda motor yang melintas dikenakan tarif Rp 2 ribu.
Menurutnya, pembangunan jembatan ini, merupakan kerjasama antara Bumdes yang dipimpinnya, dengan pemdes Bogempinggir, serta pihak ketiga sebagai pelaksana.
Meski demikian, dirinya tidak bermaksud mematikan usaha perhatu tambang yang berada di sekitar lokasi jembatan.
Baca Juga: Kepergok Pemilik saat Beraksi, Maling Motor di Anggaswangi Sidoarjo Ditangkap Warga, 1 Orang DPO
“Justru sebaliknya, jam operasional mereka kan terbatas, sedangkan operasional di sini 24 jam nonstop. Mereka juga kami pekerjakan di sini,” terangnya.
Bukan itu saja, Zainuri juga mempersilahkan warga sekitar membuka warung di sekitar dermaga jembatan apung ini.
“Ini merupakan upaya kita menciptakan peluang usaha bagi warga sekitar yang menganggur,” tegasnya.
Baca Juga: Maling di Sidoarjo Gasak 2 HP dan Uang Tunai
Sementara itu, Kepada Desa Bogempinggir, Sutikno menyebut, banyak warga desanya yang bekerja di pabrik Kecamatan Wringinanom.
“Tentu jembatan ini sangat membantu. Kini mereka tidak perlu was-was saat menyeberangi sungai menuju tempat kerja dan pulang,” ucapnya.
Ia pun mengenang tragedi pada April 2017 di Sungai Kalimas tersebut. Sebanyak 12 penyeberang perahu tambang tenggelam akibat derasnya arus. Tujuh orang diantaranya, meninggal dunia.
Baca Juga: Gus Muhdlor Sesalkan Kesaksian Pegawai DJP
“Nah dengan jembatan apung yang bisa menyesuaikan ketinggian arus sungai ini, warga yang melintas lebih aman,” imbuhnya.
Salah satu warga Desa Bogempinggir, Dyah Utami (37) mengaku senang dengan adanya jembatan apung ini.
“Tempat kerja saya di pergudangan seberang sungai, sebelumnya saya harus lewat jembatan desa sebelah, agak jauh sih. Nah dengan jembatan ini saya lebih cepat ke tempat kerja,” pungkasnya. (cat/sis)
Baca Juga: Polisi Dalami Anak Bunuh Ibu di Sidoarjo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News