Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bondowoso, Dwi Wardana. (foto; sugiyanto/BANGSAONLINE)
BONDOWOSO, BANGSAONLINE.com - Dinas Peternakan Kabupaten Bondowoso, memperketat pengawasan di Rumah Potong Hewan (RPH) selama Ramadan. Tujuannya, mencegah daging sapi glonggong.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Dwi Wardana mengatakan, pengawasan ini untuk pencegahan. “Kita siaga dalam arti memastikan kualitas daging yang dikonsumsi masyarakat,” ujar Dwi Wardana.
Baca Juga: Diperpanjang, Ugas Irwanto Tetap Jadi Pj Bupati Probolinggo
Disnakkan Bondowoso ingin memastikan daging sapi yang beredar di pasaran layak dikonsumsi masyarakat. Sehingga selama Ramadan tidak beredar daging dengan kadar air berlebihan, dan berakibat buruk bagi kesehatan.
”Masyarakat diharapkan berhati-hati agar tidak tertipu membeli daging sapi gelonggong. Daging gelonggongan biasanya tidak dijual dengan cara digantung, melainkan diletakkan di meja atau papan,” tambah mantan Kepala Ketahanan Pangan ini.
Dwi mengungkapkan, ada empat RPH besar di Kabupaten Bondowoso yang diperketat pengawasannya yakni RPH Maesan, Wonosari, Prajekan dan Kota. Selain itu, Dinas Peternakan juga rutin memeriksa kualitas daging sapi yang beredar di pasaran dengan melakukan tes kadar air menggunakan PH meter.
Baca Juga: Pj Bupati Probolinggo Apresiasi Program TMMD
“Kabupaten Bondowoso merupakan salah satu kabupaten dengan jumlah populasi ternak yang tinggi di Jawa Timur. Pada 2014 lalu, Bondowoso masuk dalam 6 besar penghasil ternak dengan populasi sebanyak 206 ribu ekor. Hal ini juga menjadikan Bondowoso sebagai lumbung ternak di Jawa Timur,” tandasnya.
Sementara untuk ramadan dan lebaran tahun ini, Dinas Peternakan Bondowoso telah menyiapkan stok daging sapi sebanyak 411 ton. Angka ini diprediksi akan meningkat mengingat tingginya permintaan daging sapi di pasaran. (gik/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
