PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Lomba Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) ke XII Kabupaten Pasuruan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Terpadu Alyasini menjadi momentum dan kebanggaan tersendiri bagi para dewan guru.
Pasalnya, program yang digagas Pemkab Pasuruan dengan berorientasi melahirkan generasi Qur’ani tersebut mendapat dukungan penuh dari Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan.
Baca Juga: Khofifah Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Pasuruan
Fakta tersebut bisa dilihat kehadiran Bupati H. M. Irsyad Yusuf dan Wabup KH. Mujib Imron saat penutupan lomba FASI ke XII, Ahad (27/8). Ribuan santri dan ratusan guru yang ikut mengawal para santri di berbagai ajang lomba tampak ansustias menghadiri kegiatan yang juga dihadiri anggota DPRD, dinas pendidikan, serta tokoh agama.
Pengasuh PP Terpadu Alyasini yang juga Wabup Pasuruan, KH Mujib Imron, dalam sambutannya menjelaskan kegiatan FASI ke XII diikuti oleh 24 fusilat (forum silaturahmi antar TPQ) dari kecamatan se-Kabupaten Pasuruan.
Ia mengaku bangga atas kepercayaan para ustad dan ustadzah kepada Pondok Pesantren Terpadu Alyasini sebagai tuan rumah kegiatan ini.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Pasuruan Sahkan APBD Tahun Anggaran 2025 Rp3,9 Triliun
“Kami bangga atas terlaksananya pelaksanaan festival anak soleh. Mudah-mudahan kegiatan ini terus bisa dilaksanakan di tahun berikutnya,” harapnya.
Dalam sambutannya, Bupati Pasuruan H. M. Irsyad Yusuf menjalaskan kegiatan ini merupakan bagian dari program Wak Muqidin (wayahe kumpul mbangun TPQ dan madin). Program itu digagas olehnya bersama wabup dalam rangka membentengi anak didik dari pengaruh negatif perkembangan teknologi dan perkembangan zaman.
Menurut Gus Irsyad, Program Wak Muqidin memiliki nilai strategis, karena merupakan bentuk investasi untuk menghasilkan generasi muda yang berkarakter dengan melibatkan peran serta seluruh pemangku kepentingan pendidikan. Untuk itu, ia berharap program tersebut dilanjutkan di tahun depan.
Baca Juga: Manajer Persekabpas Sebut Pemkab Pasuruan Tak Serius Jalani Inpres 3/2019
“Saya harapkan akan terjadi sinergi antara pembelajaran yang mengarah pada kecakapan akademik dan kognitif dengan pembelajaran yang membentuk kecakapan afektif dan spiritual peserta didik,” imbuh dia. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News