
PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Madura (Unira) Pamekasan menggelar demo selama 4 hari 4 malam di kampus yang memiliki jargon pilihan bijak masa depan.
Aksi ini didukung BEM Fakultas hukum, Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Fakultas Pertanian. Bahkan, para mahasiswa juga memblokade sejumlah pintu kampus dan gedung rektor.
Baca Juga: Agen Pegadaian Syariah Palengaan Pamekasan Diduga Bawa Kabur Barang Gadai Miliaran Rupiah
Mereka menilai, pihak kampus inkonsisten dalam surat keputusan (SK) tentang PKKMB atau (pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru). Perubahan tersebut tanpa berkordinasi dengan kepenitian yang dibentuk secara menyeluruh.
"Sejauh ini dari rektor belum memberikan alasan. Bahkan, aksi ini belum ditemui meski aksi berturut-turut digelar," kata Presma Unira, Mahrus, Minggu, (3/9/2023).
"Permintaan mahasiswa hanya pertanggungjawaban rektor saja, bukan malah memilih bungkam tanpa ada solusi kepada mahasiswa," imbuhnya.
Baca Juga: Sopir Truk yang Muat Rokok Tanpa Cukai Ditetapkan Tersangka, Bea Cukai Madura Janji Selidiki Pemilik
Pihaknya mengancam akan terus-menerus menggelar demo di kampus, sebagaimana kesepakatan bersama sampai problematika yang diciptakan rektor menemukan jawaban konkret.
"Kalau memang tidak ada iktikad baik dari kampus, para mahasiswa akan terus melakukan aksi," tuturnya.
Sehubungan dengan adanya wacana revisi surat keputusan rektor nomor 526/F11/UNIRA/VIII/2023, kata Presma, diduga kuat dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak faham aturan dan regulasi dalam lingkup kampus.
Baca Juga: Polisi Tangkap Satu dari Dua Pelaku Pembobolan Toko Kelontong di Proppo Pamekasan
"Surat keputusan itu sangat jelas cacat secara nalar. Apalagi dikuatkan dalam PDOK Unira di pasal 1 angka 17 bahwasannya DPM hanya sebagai perwakilan. Sedangkan angka 18 BEM Unira merupakan pelaksana kegiatan kemahasiswaan tingkat Universitas," urai Mahrus.
"Dari sini bisa diartikan sendiri bahwa DPM tidak mempunyai wewenang untuk ikut terlibat dalam kegiatan mahasiswa tingkat Universitas (PKKMB)," pungkasnya.
Dilansir dari berbagai sumber, Rektor Unira, Faisal Estu Yukianto, belum memberi keterangan terkait demo mahasiswa. (tam/mar)
Baca Juga: Sempat Melawan, 3 dari 6 Tersangka Curanmor di Pamekasan Dihadiahi Timah Panas oleh Polisi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News