
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sejumlah petani di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban protes terhadap pengerjaan proyek pembuatan drainase di Jalan Soekarno-Hatta yang melintas area persawahan warga, Senin (11/9/2023).
Para petani mengkhawatirkan pengerjaan proyek drainase yang dibuat secara permanen itu, akan menimbulkan permasalahan baru seperti banjir.
Baca Juga: Diskopumdag Tuban Imbau Agar PKL Cantumkan Harga di Daftar Menu yang Mudah Terlihat Konsumen
Sebab, pengerjaan drainase dirasa terlalu dangkal sehingga dikhawatirkan saat musim penghujan air akan luber dan masuk ke persawahan.
"Dulunya saluran air disini tanah. Kini salurannya dibuat permanen dan kurang dalam sehingga rawan terjadi banjir," kata Muslam.
Pria yang juga Ketua Kelompok Tani Desa Sugihwaras ini menambahkan, para petani meminta supaya proyek drainase yang dibuat permanen itu dibongkar dan diganti menggunakan U Ditch.
Baca Juga: Polemik Kecurangan Jatah Pupuk Subsidi Petani Desa Mander Tuban Berbuah Mediasi, Ini Hasilnya
"Kalau pakai U Ditch kan kalau ada yang dangkal bisa dibongkar. Jika dibuat permanen lahan pertanian akan berdampak kebanjiran saat musim penghujan," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Sugihwaras, Lilis Sugianto menjelaskan, proyek drainase permanen sepanjang kurang lebih 600 meter ini tidak ada pemberitahuan kepada para petani. Sehingga sekitar 120 hektar lahan pertanian akan terdampak banjir saat musim penghujan.
"Karena dari pengalaman yang kemarin, kami dari petani-petani meminta pembuatan drainase ini pakai yang bisa dibongkar pasang. Jadi kalau dangkal kita bisa mengeluh kepada pihak yang berwenang," tutupnya.(gun/sis)
Baca Juga: Petani asal Desa Mander Laporkan Kios Pupuk Subsidi ke Polres Tuban Atas Dugaan Kecurangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News