SERI BEGAWAN, BANGSAONLINE.com - Sebagai negeri bersyariat Islam madzhab Syafi'i, Brunei Darussalam sangat peduli terhadap guru agama, termasuk para hafidz atau penghafal Al Quran. Tapi benarkah qori-qoriah mereka asal Indonesia? Di bawah ini laporan edisi keempat M Mas'ud Adnan, wartawan HARIAN BANGSA dari Brunei.
Ustadz Makmun Halimi Zain menuturkan bahwa kesejahteraan penghafal Qur'an sangat diperhatikan oleh Sultan Hassanal Bolkiah.
BACA JUGA:
- Bagikan Tafsir Al-Jailani, Khofifah Ajak GenZi Jadi Generasi yang Cinta dan Mengamalkan Quran
- Doa Bersama dan Berbagi dengan Anak Yatim, Rangkaian HUT ke-24 HARIAN BANGSA
- Menghafal Alquran, Hafal Bacaannya, Lupa Panjang Pendeknya, Bagaimana Kiai?
- Santri Yatim Pesantren Tebuireng Jadi CEO Perusahaan Media
Menurut dia, untuk kesejahteraan penghafal Quran Sultan Haji Hassanal Bolkiah memberikan insentif dengan kategori sebagai berikut:
"Kategori lulus tasmi' 30 juz diberi insentif sebesar $1000. Kalau dirupiahkan Rp 11.000.000 per bulan," kata Ustaz Makmun yang tinggal di Brunei 23 tahun lebih.
Kedua, tutur Makmun; kategori 20 juz lulus tasmi'. Mereka diberi insentif $400 atau setara Rp 4.500.000 tiap bulan.
Ketiga, kategori 10 juz lulus tasmi'. Mereka diberi insentif $200 atau Rp 2.200.000 per bulan.