SERI BEGAWAN, BANGSAONLINE.com - Sebagai negeri bersyariat Islam madzhab Syafi'i, Brunei Darussalam sangat peduli terhadap guru agama, termasuk para hafidz atau penghafal Al Quran. Tapi benarkah qori-qoriah mereka asal Indonesia? Di bawah ini laporan edisi keempat M Mas'ud Adnan, wartawan HARIAN BANGSA dari Brunei.
Ustadz Makmun Halimi Zain menuturkan bahwa kesejahteraan penghafal Qur'an sangat diperhatikan oleh Sultan Hassanal Bolkiah.
Baca Juga: Kedudukan Pers Sangat Tinggi dalam Undang-Undang, Wartawan Harus jaga Marwah Pers
Menurut dia, untuk kesejahteraan penghafal Quran Sultan Haji Hassanal Bolkiah memberikan insentif dengan kategori sebagai berikut:
"Kategori lulus tasmi' 30 juz diberi insentif sebesar $1000. Kalau dirupiahkan Rp 11.000.000 per bulan," kata Ustaz Makmun yang tinggal di Brunei 23 tahun lebih.
Kedua, tutur Makmun; kategori 20 juz lulus tasmi'. Mereka diberi insentif $400 atau setara Rp 4.500.000 tiap bulan.
Baca Juga: Aneh, Baca Syahadat 9 Kali Sehari Semalam, Dahlan Iskan Masih Dituding Murtad
Ketiga, kategori 10 juz lulus tasmi'. Mereka diberi insentif $200 atau Rp 2.200.000 per bulan.
Yang menarik banyak ustadz asal Indonesia yang jadi guru dan penguji hafalan Al Quran di Brunei.
"Salah seorang pengujinya orang Bulurejo Cukir Jombang Ustdaz H. Ubaidilah Mughni, SQ," ujar Ustadz Makmun.
Baca Juga: Pergunu Sebut 42.0 % Korban Pinjol Berprofesi Guru, Kiai Asep: Jangan Boros, Jangan Pelit
Ustadz Ubaidillah alumni Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakarta, yang bertugas sebagai guru tahfidz di Institute Tahfidz Sultan Haji Hassanal Bolkiah Brunei. "Beliau sudah 22 tahun berkhidmad di Kerajaan Brunei Darussalam," tutur Ustadz Makmun.
Menurut dia, semua siswa-siswi di Brunei belajar agama dan Al-Quran. Otomatis semua pelajar bisa baca Al-Quran.
"Yang membanggakan lagi, pelatih qori-qoriah nasional Brunei adalah dari Indonesia. Diantaranya, Ustadz H. Zainul Arifin Lubis, qori internasional asal Medan Sumatra Utara. Beliau juga sebagai dosen Al Qur'an di KUPU SB," kata alumnus Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur itu.
Baca Juga: Habib Pasuruan yang Rendahkan Putra Pendiri NU Dianggap Merasa Tersaingi Kiai NU dan Tak Berakhlak
Lalu kira-kira berapa gaji dosen dan guru ngaji di Brunei? Baca lanjutan tulisan M Mas'ud Adnan edisi selanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News