Pemakaman Peltu Kohar, Juru Mesin Hercules Maut, Tetap Khidmat Tanpa Tembakan Salvo

Pemakaman Peltu Kohar, Juru Mesin Hercules Maut, Tetap Khidmat Tanpa Tembakan Salvo Jenazah Kohar saat hendak dikebumikan di makam umum Desa/Kecamatan Gedeg. (foto: gunadhi/BANGSAONLINE)

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Isak tangis iringi kedatangan jenazah Peltu Ibnu Kohar, juru mesin yang meninggal dunia saat insiden jatuhnya Hercules di Medan. Jenazah tiba di rumah duka, Desa/Kecamatan Gedeg, Kamis (02/06) sekitar pukul 01.30 dini hari.

Dengan diantar mobil kereta jenazah milik TNI AU dan diiringi sepuluh mobil rombongan, jenazah diberangkatkan dari Lanud Abdurrahman Saleh, Malang. Setelah tiba di rumah duka, jenazah disemayamkan sebentar, selanjutnya disalatkan di mushola yang tak jauh dari rumah duka sebelum dimakamkan.

Baca Juga: Dua Tahun Bali Lumpuh, Kini Dibuka, Belum Ada Pesawat Luar Negeri Mendarat

Sebelum dimakamkan, pihak Lanud Surabaya dan keluarga almarhum melaksanakan upacara pemberangkatan di depan rumah duka. Dengan sambutan penyerahan serta pemberangkatan ke makam oleh komandan upacara Letkol Tek Windukastawa Putra, dari Lanud Surabaya.

"Dari peristiwa ini, kami atas nama keluarga besar TNI, khususnya angkatan udara, memberikan penghormatan kepada almarhum yang telah meninggal dunia dalam melaksanakan tugas, atas nama Komandan Lanud Surabaya kami meminta maaf yang sebesar-besarnya," kata Windukastawa dalam sambutannya.

Menurutnya, insiden yang dialami almarhum memang sangat menyedihkan dan meninggalkan duka yang mendalam. Oleh sebab itu, atas kepergian almarhum untuk selama-lamanya semoga pihak keluarga mengikhlaskan. "Semoga almarhum mendapatkan tempat yang layak disisiNYA," ucapnya.

Baca Juga: Wow di Pesawat A380 Bisa Salat Jamaah, Tapi Bye-bye, Dahlan Iskan: Covid-19 juga Bunuh Teknologi

Sementara perwakilan pihak keluarga, H Shoqibul menambahkan, kematian adalah urusan illahirobbi. Ajal datang dengan beragam cara. "Peltu Ibnu Kohar meninggal dunia dalam tugas negara," ujarnya dengan menunduk.

Dikatakan, pihak keluarga mengucapkan beribu-ribu terima kasih atas penghormatan dari Negara hingga almarhum diserahkan ke pihak keluarga. "Merupakan penghargaan yang sangat kami hormati. Mudah-mudahan dengan kematian ini, adalah kehendak allah. Semoga almarhum mendapat tempat yang layak dari Allah SWT," kata Shoqibul di hadapan ratusan petakziah.

Meski tanpa diadakannya upacara militer di tempat pemakaman umum serta tidak ada tembakan salvo, prosesi pemakaman terlihat khidmat.

Baca Juga: Puing Pesawat Malaysia MH370 yang Hilang Misterius, Diduga Ditemukan di Australia

Sekitar pukul 03.00 jenazah Peltu Ibnu Kohar dikebumikan dengan cara islami. Tampak istri, anak serta kerabat almarhum dengan pandangan berkaca-kaca melihat prosesi pemakaman.

Sekedar diketahui, almarhum meninggalkan istrinya, Istibsyaroh (41) dan 2 putrinya, Firda yang masih duduk dibangku kelas XII SMA, dan Dila kelas V SD di Malang. Almarhum bersama isterinya lahir di Dusun Gedeg Kulon, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto.

Setelah keduanya melangsungkan pernikahan, pasangan suami isteri (Pasutri) itu memilih tinggal di Asrama Militer Skuadron 32 Pangkalan Udara Abdurrahman Saleh Malang. Peltu Ibnu Kohar memilih mengawali karirnya dengan mendaftar sebagai anggota TNI, mengikuti jejak sang ayahnya. (gun/rvl)

Baca Juga: Miliarder Branson dan Rolls-Royce Sepakat Rancang Concorde untuk Piknik ke Angkasa Luar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Minta Pesawat yang Bisa Mendarat di Matahari':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO