MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Isak tangis iringi kedatangan jenazah Peltu Ibnu Kohar, juru mesin yang meninggal dunia saat insiden jatuhnya pesawat Hercules di Medan. Jenazah tiba di rumah duka, Desa/Kecamatan Gedeg, Kamis (02/06) sekitar pukul 01.30 dini hari.
Dengan diantar mobil kereta jenazah milik TNI AU dan diiringi sepuluh mobil rombongan, jenazah diberangkatkan dari Lanud Abdurrahman Saleh, Malang. Setelah tiba di rumah duka, jenazah disemayamkan sebentar, selanjutnya disalatkan di mushola yang tak jauh dari rumah duka sebelum dimakamkan.
BACA JUGA:
- Dua Tahun Bali Lumpuh, Kini Dibuka, Belum Ada Pesawat Luar Negeri Mendarat
- Wow di Pesawat A380 Bisa Salat Jamaah, Tapi Bye-bye, Dahlan Iskan: Covid-19 juga Bunuh Teknologi
- Puing Pesawat Malaysia MH370 yang Hilang Misterius, Diduga Ditemukan di Australia
- Miliarder Branson dan Rolls-Royce Sepakat Rancang Concorde untuk Piknik ke Angkasa Luar
Sebelum dimakamkan, pihak Lanud Surabaya dan keluarga almarhum melaksanakan upacara pemberangkatan di depan rumah duka. Dengan sambutan penyerahan serta pemberangkatan ke makam oleh komandan upacara Letkol Tek Windukastawa Putra, dari Lanud Surabaya.
"Dari peristiwa ini, kami atas nama keluarga besar TNI, khususnya angkatan udara, memberikan penghormatan kepada almarhum yang telah meninggal dunia dalam melaksanakan tugas, atas nama Komandan Lanud Surabaya kami meminta maaf yang sebesar-besarnya," kata Windukastawa dalam sambutannya.
Menurutnya, insiden yang dialami almarhum memang sangat menyedihkan dan meninggalkan duka yang mendalam. Oleh sebab itu, atas kepergian almarhum untuk selama-lamanya semoga pihak keluarga mengikhlaskan. "Semoga almarhum mendapatkan tempat yang layak disisiNYA," ucapnya.
Sementara perwakilan pihak keluarga, H Shoqibul menambahkan, kematian adalah urusan illahirobbi. Ajal datang dengan beragam cara. "Peltu Ibnu Kohar meninggal dunia dalam tugas negara," ujarnya dengan menunduk.