MALANG, BANGSAONLINE.com - Seminar mengusung tema "Peran Pendidik Dalam Mencegah Bullying di Sekolah" dilaksanakan di Gedung PGRI Kabupaten Malang, Kecamatan Pakisaji, Rabu (11/10/2023).
Kegiatan dalam rangka memperingati HUT ke-78 PGRI dan Hari Guru Nasional 2023 tersebut bertujuan mengantisipasi tindakan bullying di lingkungan dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten Malang.
Baca Juga: Calon Wakil Wali Kota Malang ini Sebut Banyaknya Kampus Jadi Potensi Pengembangan Industri
Kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati Malang H. Didik Gatot Subroto. Dalam sambutannya, Wabup Didik menyampaikan Pemerintah Kabupaten Malang menyadari bahwa penyelenggaraan sekolah di era modern mengalami perkembangan dan berbagai tantangan. Salah satu tantangannya adalah kekerasan atau perundungan (bullying) di lungkungan sekolah.
"Tidak dapat dipungkiri bahwa fenomena ini sangat berpengaruh dan sangat mengganggu jalannya proses pembelajaran, serta menghambat perkembangan para siswa yang menjadi korban bullying," ujar Didik.
Oleh karena itu, perlu ada upaya terintegrasi dari berbagai pihak untuk mengatasi kasus bullying yang terjadi di sekolah. Selain terus membimbing, menasihati, dan mengarahkan siswa pada hal-hal positif yang bermanfaat untuk kehidupannya di masa depan.
Baca Juga: Bupati Malang Tinjau Kondisi Bangunan SDN 2 Gonowangi
Ia memandang perlunya formula terencana bagi lembaga pendidikan untuk mencegah dan menangani perilaku bullying di lingkungan sekolah sejak dini.
"Poin pentingnya adalah bagaimana para guru maupun tenaga pendidik di sekolah, dapat berperan aktif untuk melihat perkembangan siswa-siswinya. Termasuk dengan menjalin komunikasi yang intens dengan orang tua atau wali murid, agar indikasi perilaku bullying dapat segera terdeteksi sehingga tidak berlarut-larut dan tidak menimbulkan trauma berlebih bagi para korban bullying," ucap Wabup Didik.
Setelah identifikasi potensi perilaku bullying, kata Didik, selanjutnya memberikan edukasi kepada para siswa dan orang tua tentang bahaya maupun dampak perilaku bullying. Baik bagi para korban maupun pelaku bullying di lingkungan sekolah.
Baca Juga: PGRI Kabupaten Malang Gelar Workshop Transformasi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka
"Karena perlu dicermati pula bahwa perilaku perundungan dan kekerasan di sekolah ini menjadi cikal bakal seseorang melakukan tindakan kriminal lainnya. Apabila tidak dicegah sedini mungkin, akan sangat berbahaya ketika nantinya para siswa ini sudah mulai dewasa," tegasnya.
"Untuk itu, saya berharap para tenaga pendidik di Kabupaten Malang dapat melakukan pendekatan psikologis yang baik kepada siswa untuk menekankan dan mencontohkan perilaku yang terpuji serta tutur kata yang santun," harapnya.
Menurutnya, pendidik tidak hanya bertanggung jawab pada aspek akademis siswa, akan tetapi juga bertanggung jawab dalam membentuk karakter siswa sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Baca Juga: Pelepasan Burung Merpati Tandai Perayaan HUT ke-17 SMKN 2 Singosari
Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Malang Dwi Sucipto mengatakan ada dua point untuk menghindari bullying terhadap siswa dengan siswa, siswa terhadap gurunya, maupun orang tua murid dengan guru.
"Saat ini sudah 13 kecamatan PGRI Kabupaten Malang telah melakukan pembinaan ASN dan meluruskan hak-hak ASN, guru, termasuk mengingatkan agar tidak terjadi dan agar preventif. Jadi mencegah itu lebih baik daripada mengatasi. Belajar dari pengalaman orang, lebih mudah bila kita mengalami sendiri," katanya.
Turut hadir dalam seminar ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Camat dan Forkopimcam Pakisaji, dan serta kepala TK, SD, SMP negeri/swasta se-Kabupaten Malang. (dad/rev)
Baca Juga: Demi Terwujudnya Generasi Muda Berakhlak Mulia, Sanusi Luncurkan Gerakan Malang Mengaji
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News