SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Sekretaris Komisi I DPRD Sampang, Aulia Rahman, melontarkan kritik keras pada Slamet Junaidi selaku bupati yang dianggap tidak bertanggung jawab soal kualitas proyek gedung Smart Room.
Menurut dia, Bupati Sampang seharusnya mengambil langkah karena pembangunan Smart Room menelan anggaran senilai Rp3,5 miliar. Faktanya, meski kualitas tidak maksimal Smart Room tetap diresmikan.
Baca Juga: Gabungan LSM Sampang Pertanyakan Hasil Audit Dana Desa 2020-2024 ke Inspektorat
"Seharusnya menanggapi tentang kualitas proyek itu apalagi posisinya ada di area rumah dinasnya, jangan kemudian seolah-olah tidak tahu menahu karena pengerjaannya dikontraktualkan sedangkan anggarannya melekat di bawahannya (Diskominfo)," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (12/10/2023).
Politikus Demokrat ini menganggap Bupati Sampang tidak bijaksana dalam menanggapi informasi dari kalangan masyarakat. Oleh sebab itu, rakyat kecewa karena bupati terkesan angkat tangan mengawasi dinas komunikasi dan informatika (Diskominfo).
"Kalau bupati angkat tangan mengawasi bawahnya, biarkan DPRD yang mengambil alih," tuturnya.
Baca Juga: DPUR Sampang Bangun Akses Jalan Poros Palenggiyan - Karang Gayam
Aulia berencana akan memanggil OPD terkait sebagai mitra kerja pihaknya untuk mempertanyakan soal anggaran, kualitas, dan membiarkan keretakan itu hingga peresmian bangunan.
"Diskominfo tidak dapat teguran dari bupati, tetapi akan berhadapan dengan kami (Komisi I DPRD Sampang," katanya.
Sebelumnya, Bupati Sampang berdalih soal tanggung jawab saat disinggung terkait kualitas pembangunan yang mengelupas dan retak. Pasalnya, pengerjaan gedung Smart Room dikontraktualkan.
Baca Juga: 360 Meter Ruas Jalan Gunung Eleh-Palenggiyan Dibeton
"Soal kualitas jangan nanya ke kami, kami mempersetujui kebijakan, membuat program, yang tentunya saya ingin bagaimana kita melakukan extra pembangunan kedepan," ucapnya. (tam/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News